geng hore…

Persembahkanlah yang terindah demi persahabatan

Jika dia harus tau musim surutmu

Biarkan dia juga tau musim pasangmu

Sebab siapakah sahabat itu

Hingga kau hanya mendekatinya

Untuk bersama sekedar hanya untuk membunuh sang waktu

Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu

Sebab dialah orangnya untuk mengisi kekuranganmu

Bukannya untuk mengisi keisenganmu

Dan dalam kemanisan persahabatan

Biarkanlah ada tawa, kegirangan, berbagi duka,

Tangis, kecemasan, dan kesenangan

Sebab dari titik-titik kecil embun pagi

Hati manusia menghirup udara di fajar hari

Untuk menemukan gairah segar kehidupan

(Kahlil Gibran –Sang Nabi- Tentang Persahabatan)

——————-

Apakah kamu memiliki sahabat? Seberapa berharganya sahabat buatmu?

Aku memiliki sahabat-sahabat. Kusebut mereka sahabat karna mereka tak sekedar teman yang ada di dekatku, tapi mereka adalah sahabat yang tak hanya ada di sampingku tapi juga di hatiku. Bukan hanya ada dalam sukaku tapi juga dalam dukaku. Pun begitu sebaliknya.

Di kantor aku punya sahabat-sahabat baik. Mungkin kelihatannya kami hanya berkumpul dan bersenang-senang, karna memang itulah yang tampak. Kami sering keluar makan bareng, main bareng, jalan bareng, olahraga bareng, menghadiri pernikahan temen bareng. Kami menamakan diri ‘geng hore’ karna memang awalnya kami berkumpul, keluar makan bareng saat kami sedang dibebani banyak pekerjaan dan ingin sedikit refreshing dan keluar makan bareng, supaya kita bisa sedikit rileks, supaya bisa sedikit berteriak: “horeeeeee!” Itulah awal pendirian penamaan kelompok kecil kami.

Di kantor, kami memang tenaga muda yang masih diperdayakan diberdayakan dengan maksimal oleh kantor. Tak heran jika kamilah sosok-sosok yang akan ketemu dengan bapak2 satpam pukul 19, 21, bahkan minta izin pak satpam untuk nginep di kantor. Para lemburman dan lemburwati sejati. Seringkali kami harus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan di luar tugas rutin kami namun memang ada dalam tugas fungsi lembaga kami. Seringkali beberapa di antara kami dipertemukan dalam satu tim kerja. Mungkin itu juga yang menambah kedekatan kami. Bahkan sekarang, saat bos sudah mengendus adanya oknum2 yang suka pulang tepat waktu di hari jumat dan berbarengan menuju arah rumah makan tertentu, pemuda pemudi kreatif, inovatif, kritis, nylekuthis (halah!), kami pun disatukan menjadi satu tim penyusun laporan akhir tahun lembaga. Kami juga yang ditraktir bos waktu beliau ultah. “Saya undang ‘’geng hore” makan siang.” Meski tentu saja ada urusan pekerjaan yang juga dibicarakan di sela-sela makan siang.

Teman-teman di kantor mungkin menilai kami hanyalah geng yang suka dolan dan makan-makan. Tapi, hey….ternyata tidak hanya sekedar itu. Saya terutama, merasakan persahabatan yang luar biasa di antara kami. Jika kami bersama dalam suka, ya itu mungkin biasa, tapi ternyata kami pun bersama saat duka. Saat aku merasa sedih, pada mereka aku cerita, mungkin tidak semuanya. Pernah suatu hari aku tidak bisa menahan tangis, lalu aku datang pada salah satu dari mereka. Dia cowok yang santai. Tapi menghadapi aku yang bermata sembab, dia pun keluar care-nya. Dibuatkannya aku kopi & dimintanya aku cerita. “Yang begini gk boleh disimpen sendiri tik, ayo cerita.” Dan merekalah yang bisa buat aku kembali tersenyum setelah menangis. Itu hanya salah satu yang bisa kuceritakan. Persahabatan kami pun unik. Beberapa di antara kami sudah menikah dan beberapa masih single. Tapi kami mengenal dengan baik pasangan2 mereka, juga pacar2 mereka. Kami pun menghormati keluarga mereka. Jika akan keluar bareng sepulang kantor, tak lupa kami pamit pada istri atau suami masing-masing, yang pacar tidak perlu pamit, cukup bilang saja, yang jomblo tinggal pergi saja tak perlu pamit dengan siapa2..hehe… Dan yang membuatku banyak belajar dari mereka adalah besarnya pengertian dari pasangan mereka, juga kepercayaan yang mereka betul-betul jaga. Kadang saya yang belum menikah ini berharap mendapatkan suami seperti mereka (yang laki2), atau seperti suami sahabat2ku ini.

Yah, ini hanya sedikit cerita tentang sahabat-sahabatku di kantor. Banyak hal berharga yang kudapatkan dari persahabatan kami. Entah apa yang sudah kuberikan pada mereka, biarlah mereka yang merasakannya. Seorang teman pernah bilang:

“Tt, aku pengen bisa temenan sama kamu seperti kamu temenan dengan mas Andi, mas Haryo, mb Anna, dan sahabat2mu itu. Aku pengen bisa seperti itu dengan kamu.”

Dia saja menganggap persahabatan kami ini indah sehingga dia pun ingin bisa seperti kami, apalagi aku yang merasakannya. I really luv u friends….

15 Juli 2009: 00.29 (repost di kantor)

Waktu insomnia sambil dengerin Ari Lasso nyanyi lagu Cinta Sejati

Dedicated for: Geng Hore (myl, mb anna, mb rina, mz andi, bro, mj)

geng hore kurang 2: yang 1 udah pulang karna ditunggu suami, yang 1 fotografer... :)

geng hore kurang 2: yang 1 udah pulang karna ditunggu suami, yang 1 fotografer... 🙂

11 thoughts on “geng hore…

  1. Anna TL says:

    Dear Titik…

    Tak mudah untuk mendapatkan sahabat. Karena sahabat haruslah melalui proses yang tdk sebentar. Selalu bersama kita dalam suka dan duka, selalu ada saat kita butuh tanpa kita minta. Kadang kita tidak sadar kalo yang selama ini ada di dekat kita, selalu bersama2 kita, adalah orang yg sebenernya bisa kita sebut sahabat, karena sahabat sejati tak pernah minta dirinya disebut sebagai sahabat, hanya memberi tanpa pernah meminta. Pernah ada orang yg bilang bahwa dia sahabatku, tapi apa yg dia lakukan jauh dari makna sahabat. Dia jarang ada waktu aku jatuh, meski cm mnanyakan apa aku baik2 saja, jg tak pernah mnyapa waktu aku lg bahagia……
    Skali lagi, intinya sahabat sejati hanyalah selalu ingin memberi, tanpa pernah meminta.

    Jadi Tik, layak-kah genk hore disebut sebagai sahabat kalo tiap ada yg DL selalu minta ditraktir?? Hahahahaha………………..piss!!!

    .:tt:.
    mengharu biru mb… 😦
    tt anggap kalian sahabat..mungkin tanpa sadar kalianlah yang ada bersamaku saat suka & dukaku. Mungkin juga nggak kalian sadari kalo banyak hal yang kupelajari dari kalian. Kadang perbincangan kita seperti mengalir begitu saja, tapi ingat kan mb aku pernah belajar ikhlas dalam bekerja juga dari mb anna, tentang kejujuran, kepercayaan, tentang cinta…… kalian memberi, bahkan tanpa kalian sadari…

    hehehehe…..sekarang kan gak ada tagihan2 PJK lagi…
    langsung pada setor sepulang DL kan…
    hehehe….ingat, perbandingan pejabat:staf = 3:1 😀
    wekekekek…..

  2. dekummi says:

    Pertahankan kekompakan, biar kerjaan lancar terussss…

    .:tt:.
    sip mb…
    & mkn2 juga jalan terusssss…….
    hehehehe…:D

  3. andie says:

    Waduh..kalo aku baca celoteh kecil …aku bukan masuk kriteria itu..aku sukanya “Mengenyek” kadang kalo dirasakan pedas ya..heheh (itu sebelum kenal aku)…tapi cuma bercanda kok. Aku juga malu…jatah “PJK-ku” belum aku ambil…ya karena keadaan..(membela diri ceritane)..lha wong sebelum DL aja uang sakuku dah tak kasihkan isteri..jadi yaaa..gak ada uang “laki-laki”…OK aku setuju bila anggota ada yg DL harus menyisihkan utk “iuran anggota”, tapi yg jadi tukang potong siapa?? aku gak mau..soalnya udah jadi tukang potong semua pegawai, rasanya gak enak banget..harus ada petugas yg “tegel”

    Eh…aku jadi mo usul neeeh..genk horeee..kan identik kumpul, makan2 yg berkelas..walaupun kadang2 kita pesen makanan yg namanya anehhhh..tapi gak tahu cara makannya dan gak doyan lagi…Untuk mengimbangi sekali2 kita adakan acara yg sifatnya sosial…..tapi ini cuman usul lho
    Kalo kita mempertahankan citra genk hore sebagai kumpulan makan2 ..ya gpp.

    Satu lagi…genk hore berdiri kapan ya….? kok malah nanya

    .:tt:.
    setuju….yuk kapan2 baksos…
    baksos ke kostku yah….hehehehe….
    mmm…kapan ya, aku juga lupa…..

  4. myl says:

    hmmm…aku jih bingung ki meh ngomong opo…yg terlihat cm 3:1 [hahahaha….] tunjangan cuma 2,5 kali giliran perbandingan 3 kali, dadi sopir meneh….tp tenang….Allah maha kaya…..dan siapa aja boleh ikut kalo mau dalam geng ini….

    .:tt:.
    baiklah bapak kasi-ku… 😉

  5. frozzy says:

    titik termasuk yang musti pamit kah ? pamitnya ma sapa ? *OOT mode-on* *siap* kabur sebelum diemut TT* hihihihihihi…

    .:tt:.
    Wkwkwk..
    Aku pamitnya ma anak2 kost: ‘pada beli mkn sndiri ya,mb tt udah mkn ma geng hore’
    Hehe..pamit kn.. 😛

  6. mawi wijna says:

    Saya jadi teringat Genk Kuncup, jaman saya pas masih kuliah dulu. Apa-apa bareng, mulai dari makan, maen, sampei nyontek tugas kuliah. Tapi sekarang mereka dah lulus, termasuk saya, dan udah kepencar kemana-mana. Terus terang dari mereka saya belajar banyak hal, tentang persahabatan dan tetang hidup. Tidak mudah memang punya teman yang baik, walau saya kerap sebel sama mereka, tapi tidak ada teman lain yang mampu menandingi mereka.

    .:tt:.
    Geng Kuncup? Eh,kok namanya lucu? Knp dinamai Geng Kuncup dik?
    Nyontek? Eh,kompaknya kok sampai k nyontek ya… Hmm..
    Biarpun kepencar tapi msh sering komunikasi kan?
    Itulah indahnya persahabatan… 🙂

  7. mas stein says:

    jyah! si mbak ternyata doyan nge-gank :mrgreen:

    dulu waktu di kampus saya ada sekumpulan temen juga yang sering ngumpul-ngumpul, sekarang berhubung tempat nyangkulnya beda-beda ya tinggal ingatan saja, jarang ketemu, jauh soalnya.

    .:tt:.
    iya mas, ni ngumpul2 sama temen seladang…hhehe….

Any comments?