Wah, hari ini Pakdhe menulis tentang Hadiah Terbaik yang Bisa Kita Berikan. Seru nih. Soalnya saya dulu pernah dapat tali asih dari Pakdhe waktu nulis tentang Kado Pernikahan untuk Sahabat. Masih ada hubungannya kan? Hehe… Tapi kali ini saya bukan mau mengulang apa yang saya tulis dulu, tapi menanggapi tulisan Pakdhe hari ini.
Tulisan Pakdhe simple tapi romantis. Ada suatu kisah yang dikutipnya. Tentang seorang suami yang ingin ditemani istrinya menikmati matahari terbenam di balik gunung sampai hari berakhir. Uhuk…saya kok jadi deg-degan sendiri. Halaghh!!
Tentang hadiah terindah yang pernah saya dapat, sesimpel cerita itu juga kelihatannya, tapi bagi saya tidak simpel, adalah ketika Bapak bersemangat untuk sembuh dari sakit demi mengantar saya ke bandara saat keberangkatan ke Jepang. Itu adalah hadiah terindah dari Bapak dan dari Tuhan yang diberikan kepada saya menjelang keberangkatan saya.
Atau sebuah pesan singkat dari sahabat yang mendarat di HP saya dalam perjalanan dari Jogja menuju Jakarta untuk selanjutnya menuju Jepang: “Sahabatku, selamat belajar di negeri sakura. Jangan cengeng lagi di sana ya, ndak ada yang dipinjami pundaknya”. Siapa yang tidak tersenyum dibuatnya, dan bahkan merasa pundaknya yang sering saya pinjam untuk menangis itu ikut saya bawa ke Jepang untuk sewaktu-waktu saya pakai jika membutuhkan. Simple ya…
Lalu apa yang bisa saya berikan untuk Bapak dan sahabat saya itu? Kabar dari sini bahwa saya baik-baik saja, tidak sakit, tidak cengeng lagi, dan tambah gemuk, adalah hal sederhana yang membahagiakan bagi Bapak dan sahabat saya.
Kadangkala hadiah istimewa itu tidak harus mewah. Yang sederhana, tapi memberi arti yang dalam, itulah hadiah terindah…
——————————-
Artikel ini untuk menanggapi artikel Blogcamp berjudul Hadiah Terbaik Yang Bisa Kita Berikan tanggal 20 Juni 2012.
Sahabat tercinta,
Saya telah membaca artikel anda dengan cermat.
Artikel anda segera didaftar.
Terima kasih atas partisipasi sahabat.
Salam hangat dari Surabaya.
Terimakasih Pakdhe Cholik tercinta… 🙂
Semoga tulisan tentang hadiah terindah ini juga bakal dapat hadiah terindah 😀
terimakasih untuk komen dan doa terindah ini… 😀
hal terindah kadang memang dari hal2 yg sederhana ya tik
semoga selalu baik2 saja di sana
coba cari pundak lain yg lebih bidang dan kokoh 🙂
hadiah terindah adalah yang ikhlas bentuk apapun akan terasa sampai hati..
walaupun kecil tapi sangat berarti dan indah ya mbak
ya T, kisah bapak nganter ke bandara itu mengharukan banget.
sampe ke hati ini, terasa tulus cintanya beliau
gak akan ada tandingannya T… \
cinta yg spt itu.
Bapak tentunya juga merasakan bahwa Tt dan setiap putra/inya adalah hadiah terindah dariNya. Selamat meramaikan perhelatan Pakdhe.
betul sekali pujian dan kata-kata yg menenangkan begitu pula perhatian yang besar ada lah hadiah terindah
semua hadiah akan menjadi indah jika kita memberikannya tepat pada momentnya. . . 🙂
kisah bapak yang mengantar ke bandara dan sms dari teman memang terkesan sederhana ya mba, tapi ya memang seperti itu. . pas dihati dan merupakan hal teristimewa. 🙂
Di Jepang belom nemuin pundak yang bisa dipinjem buat sandaran, ya, Mbak?
Ya … hadiah terindah itu tidak perlu mahal …
Hadiah terindah itu adalah hadiah yang diberikan dengan ikhlas … tanpa pamrih … dan … keluar dari hati yang tulus …
Kalau hadiah mahal itu … jatuh-jatuhnya adalah … itung-itungan … malah dagang jadinya …
hehehe
salam saya Tik
Sukses diperhelatan Pak De
aku baik saja disini.
dengan segenap harapan yang masih belum terwujud.
ahihihihihi.
ntu kabar baik nggak sih?
haiii..salam kenal slalu yaaa…:)
Sayapun pernah mendapat dua tali asih dari Pak De, yaitu buku mengenai blog dan baju dengan tema 17 agustusan.
Kadangkala hadiah istimewa itu tidak harus mewah. Yang sederhana, tapi memberi arti yang dalam, itulah hadiah terindah… (Like this dengan kalimat ini) Smg apa apa yang sdh kita beri dan kita terima bisa seperti itu.
Salam..
Saya lupa kapan terakhir dapet hadiah.. Jarang dapet soalnya… 🙂