5 hari di Jepang: hari ke-5 >> This is the day…

Saya agak deg-degan mau menuliskan cerita hari ke-5 Bapak di Jepang, alias hari Senin, 18 Maret 2013. Kenapa? Karena hari ini adalah puncak tujuan kunjungan Bapak ke Jepang: menghadiri wisuda saya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang senantiasa menuntun, membimbing, melindungi kami semua hingga hari ini. Syukur tak terhingga.

Semalam, kami bertiga menginap di hotel di kamar yang sama. Pagi itu saya bangun lebih pagi, lalu meminta Bapak mandi. Selesai Bapak mandi, saya pun menyusul. Ketika saya keluar kamar mandi, Bapak sedang memakai dasi yang rupanya sedikit kepanjangan. Untunglah punya peniti kecil jadi bisa diakali. Setelah urusan dasi selesai, saya pun mengurus dandanan saya sendiri. Karna minim peralatan dandan, rambut cuma saya gulung seadanya, wajah cuma bedak, eye liner, dan lipstik. Baju, saya memakai kebaya dan rok batik. Untuk baju kami dibebaskan memilih baju yang kami inginkan. Saya dan teman-teman international students memilih mengenakan baju tradisional dari negara kami masing-masing. Sementara teman-teman yang orang Jepang memilih mengenakan jas atau hakama (kimono untuk pelajar). Selesai berdandan seadanya dan mengenakan kebaya, giliran sepatu….. O’ow…saya tidak punya sepatu/sandal high heels yang cocok untuk kebaya. Untunglah kakak saya tipikal perempuan banget yang ke mana-mana memakai sandal/sepatu tinggi. Saya pun disodorinya sepatu yang matching dengan kebaya yang saya kenakan. Tentu saja sambil kasih ceramah: makanya jadi perempuan itu yang feminin dan sedikit modis donk. Duh, padahal menurut saya, saya sudah lumayan feminin je, ternyata di mata kakak masih tomboy. Alamak….

Seusai kami semua berbenah, saya memanggil taksi untuk mengantar kami ke kampus. Masih sedikit pagi jadi kami mampir asrama dulu. Dari asrama ke kampus jalan kaki. Dan pagi itu, anginnya bertiup kencang sekali. Sampai aula sudah banyak wisudawan/wisudawati yang foto-foto. Kami pun ikut berfoto. Karna angin bertiup kencang, rok pun terbang-terbang dan rambut yang tidak di-hairspray pun terbang ke mana-mana.

Ketika waktu masuk aula tiba, kami masuk. Keluarga wisudawan/ti diberi tempat duduk di belakang. Wisuda kali ini dibarengkan antara wisudawan/ti undergraduate (S1) dan graduate (S2). Prosesi wisuda di Jepang sangat berbeda dengan di Indonesia. Kalau di Indonesia, semua wisudawan akan maju ke depan dan menerima ijazah serta memindahkan kuncung topi dari kiri ke kanan. Sedangkan di Jepang (di kampus saya), hanya satu perwakilan dari mahasiswa S1 dan satu perwakilan dari mahasiswa S2 yang maju ke depan dan menerima ijazah. Selebihnya, ijazah dibagikan di luar. Oke, saya perjelas urut-urutan prosesi wisudanya. Pertama penghormatan kepada bendara Jepang dan panji universitas. Lalu pembukaan dari Rektor. Yang kedua sambutan dari pejabat kampus lainnya (saya tidak tahu siapa). Dilanjutkan dengan penerimaan ijazah bagi perwakilan wisudawan/ti S1. Setelah itu perwakilan mahasiswa S2. Lalu pidato dari Rektor. Dilanjutkan dengan pembacaan kesan pesan dari wakil wisudawan S1 dan wakil wisudawan S2. Yang terakhir, pemberian penghargaan bagi mahasiswa berprestasi. Lalu penutup. Semua prosesi dilakukan full Japanese. Beberapa bisa dipahami, seperti meminta berdiri dan memberi hormat. Tetapi untuk sambutan maupun pidato rektor, hmm….nyimak sih, tapi cuma bisa nangkap sedikit saja kosakatanya :D.

Selesai upacara, kami keluar dan di luar sudah ada petugas dari bagian akademik dengan tas-tas berisi ijazah kami. Saya pun mendekat lalu bilang: kokusai kyouiku, onegaishimasu. Dan Bapak petugas pun memberi segepok tas untuk satu kelas kami (yang cuma 7 orang itu ๐Ÿ˜€ ). Wah, gak ada prosesi penyerahan apa-apa ni ya? Kita bikin yuk. Xixi.. Akhirnya, saya pun menyerah-nyerahkan tas itu ke teman-teman seolah-olah saya rektor atau dekan. Hahaha…. O iya, keluar dari aula, sanggul saya sudah sayonara, lepas dan terurai deh :D. Untung tetap matching sama kebayanya ya, soalnya kebayanya modern (kebaya pinjem juga sih ๐Ÿ˜› ).

Setelah itu, apalagi kalau gak foto-foto. Setelah foto-foto dengan teman-teman, saya menuju depan kampus untuk foto dengan background nama kampus dan sakura. Sayang, sakuranya sudah mulai tumbuh daun, tapi tetap lumayan cantik lah :D. O iya, pada hari H wisuda, professor saya yang juga pembantu rektor langsung berangkat ke Zambia seusai upacara wisuda. Saya berusaha mencarinya lebih dulu karna sudah tidak akan bertemu lagi. Tapi kemudian saya pasrah saja, karna Sensei pasti sangat sibuk untuk keberangkatan ke Zambia. Dan ternyata, saat kami sedang berfoto-foto di depan kampus, Sensei lewat dan menyempatkan turun demi menyalami Bapak dan berfoto bersama kami. Meski sangat mepet waktunya. Saya pun sekaligus pamitan pulang ke Indonesia dan mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan bantuannya selama ini. Sensei orang yang sangat sangat baik.

Setelah berfoto, saya menyelesaikan beberapa urusan administrasi di kampus. Setelah ini masih ada acara buang sampah dan cek out dari asrama. Tapi sebelum mengantar Bapak dan kakak ke hotel dan saya kembali lagi ke asrama untuk menyelesaikan urusan terakhir dengan kampus, kami makan siang dulu di warung makan depan kampus. Kami makan bertiga sambil mensyukuri berkat yang Tuhan limpahkan kepada kami. Puji syukur padaMu, ya Allah…. ๐Ÿ™‚


.
.
#btw, Bapak pakai jas keren ya? Kaya pensiunan deh, Pak ๐Ÿ˜€

25 thoughts on “5 hari di Jepang: hari ke-5 >> This is the day…

  1. Pypy says:

    Ceria sekali.. ๐Ÿ˜€ Padahal dulu bercita2 pen dapet beasiswa S2 diluar, apalah daya lgsg nyerah waktu disuruh bikin essay yg panjangnya naujibilehh..haha..

    Selamatt yahh ๐Ÿ˜€ Hebat dehh..

  2. vizon says:

    Selamat atas kelulusannya ya Tik..
    Senang melihat keceriaan Titik dan kebahagiaan Bapak menyaksikan keberhasilan putrinya.
    Semoga ilmu yang didapat bermanfaat dan berkah..

  3. LJ says:

    Tt selalu inspiratif.. bangganya bapak memiliki putri sepertimu

    #dan, bangganya nanti yang jadi pendamping hidupmu, T

    ๐Ÿ˜›

  4. monda says:

    momen yg ditunggu banget ini…
    kami teman2 mayamu juga bangga banget dengan Tt yg sudah sukses sekolahnya dan bawa citra bagus tanah air di negri orang dengan teman2 berbagai bangsa

  5. niee says:

    Lihat perjuangan bapak mbak menyekolahkan anaknya dari yg gak ada apa apa pasti membanggakan sekali ya mbak bs sampai menemani lulus di jepang.. ๐Ÿ™‚

    • celoteh .:tt:. says:

      Iya Niee…aku terharu kalau ngeliat Bapak.. Dari yg teramat miskin (inget postingan rumah kemarin kan?), sampai bisa ke Jepang.. Semua karna anugerahNya Niee… ๐Ÿ™‚

Any comments?

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s