Lihatlah dari sisi yang lain… (3)

Masih seputaran cerita hujan abu dan hari-hari selanjutnya. Kini sampai pada hari Sabtu, 15 Februari 2014. Ada apa hari itu? Sini kubagi cerita 🙂

Jumat tengah malam sepulang nonton konser KLa, sudah aku rebah untuk tidur, datang SMS dari kawan UKM waktu kuliah dulu, mengabarkan kalau esok hari dia akan memanen udang di tambaknya, lalu dia undang kami kawan-kawannya untuk datang. Wah…senang sekali dapat undangan ini. Beberapa saat kemudian datang WA dari kawan lain yang menanyakan: besok berangkat tempat si M gak? Nah, si kawan ini pasti dapat SMS dari si M juga. Kujawab: ya 🙂 .

Sebelumnya, mari kukenalkan sedikit tentang si M ini. Dia laki-laki, dulu kuliah di kampus yang sama denganku, tetapi beda fakultas dan beda angkatan. Si M kakak angkatanku 1 tahun. Kami bertemu di UKM yang tingkat kekeluargaannya sangat tinggi. Tidak heran sampai sekarang kami masih sering kumpul dan jalan bareng. Aku lulus lebih dulu sementara si M masih melanjutkan kuliahnya. Si M lulus dari kuliah entah tahun berapa aku lupa, lalu mengajar di SMP di Jogja. Tapi rupanya panggilannya bukan sebagai guru, karna sepulang aku dari Jepang, tak berapa lama kudengar dia keluar dari guru dan memilih bertani di kampungnya sana. Setelah itu dia pun mengabarkan kalau sekarang merambah usaha tambak. Ah..M M, ternyata kamu pekerja keras juga. OK, perkenalan awal tentang si M segitu dulu, mari melanjutkan ceritaku.

Setelah koordinasi singkat, akhirnya diputuskan Sabtu pagi berangkat mruput ke tambak yang lokasinya sekitar 1-1.5 jam dari Jogja. Karna jalanan masih berabu tebal, kita putuskan naik kendaraan roda 4. Karna yang available cuma pick up, ya sudahlah..pick up pun jadi. Hihi… Jadi Sabtu pagi teman saya jemput saya di kontrakan, lalu jemput si Sash di kontrakannya, dan kami bertiga pun berangkat menuju tambak udang. Yuhuuu…perjalanan berabu pun dimulai..!!

20140227-191005.jpg

Tugu Jogja, 15 Februari 2014 sekitar pukul 6:30 pagi.

Sampai di tambak, sudah ada beberapa ember udang yang bikin saya histeria. Habis gemes liat udang besar-besar dan banyak gitu.. Lalu menuju tambak dan melihat para pemilik tambak di sekitar tambak M sedang membantu M memanen udangnya. Ditebarkan jala, diangkat, dan lagi-lagi saya histeria melihat banyak udang yang nyangkut di jala! Ah, ndeso banget deh saya waktu itu. Tapi saya sangat bahagia melihat panen udang, bahagia melihat kebersamaan para petani tambak yang bergotong royong tanpa bayaran untuk memanen hasil tambak rekannya, bahagia juga melihat hasil kerja keras si M yang begitu menyenangkan ini. Selamat menikmati hasil kerja kerasmu ya M. Puji Tuhan…

Sedang melihat-lihat para petani tambak, tiba-tiba salah seorang datang membawa durian: ni mb di suruh mas M bawain durian. Alamaaak….ini banyak amat jamuannya. Saya gak perlu waktu lama, segera ambil posisi untuk menikmati durian. Hehehe….

Selanjutnya kami menuju tempat pengepulan hasil panen di rumah penduduk dekat tambak. Udang yang dijaring tadi dicuci bersih, lalu dipilih yang berkulit keras dengan yang lunak. Yang berkulit keras dan besar akan diarahkan untuk ekspor, sedang yang kualitas di bawahnya dijual di pasar domestik. Hmm…..begitulah.

Sambil menyaksikan warga memilih udang-udang itu, si M bercerita banyak. Tentang tambaknya, tentang kebun ketelanya, pun tentang masalah pribadinya. Hatinya yang poranda sesaat sebelum hari-hari indah bernama pernikahan menghampiri. 🙂 memang masing-masing orang punya masalahnya sendiri. Tetapi yang kemudian membuatku tersenyum adalah cara M menyikapi perpisahan pedih itu dengan sangat positif. “Bersyukur aku pisahan saat aku sudah mengerjakan tambak. Kalau belum, mungkin pelarianku akan ke hal-hal yang gak bener”. “Bersyukur juga aku putus, kalau tidak mungkin aku gak bisa nggarap tambak karna lebih sering bolak-balik ngantar ke sana kemari”. Dan bersyukur-bersyukur lainnya membuatnya merasa ringan menghadapi dan menjalani luka hatinya. Ada hal baik, ada hikmah di balik setiap kejadian. Kalau mau melihat dari sisi yang lain, dari sisi positif, hidup ini indah adanya, meski ada luka, air mata, mendung, kelabu, juga hujan. Berbaliklah, mungkin ada pelangi yang tadinya tak tampak 🙂 .

Hey, M! Semangat terus yaa… Tetap tekun dan bekerja keras. We all support you… GBU ^_^

7 thoughts on “Lihatlah dari sisi yang lain… (3)

  1. danirachmat says:

    Wah, kebayang udangnya manis Mba Tik. Trus-trus yang sudah punya pacar kemaren bukan M ini ya Mba? *kepo detected banget deh. Hahaha.
    Sikap yang bagus banget dari M Mba Tik. Bisa mengalihkan energinya ke hal yang positif.

  2. prih says:

    Baca mundur dari serial satu, trim Jeng Tt selalu ada sisi yang lain, meneduhkan.
    Tambak dengan udang menggiurkan buah dari kerja keras
    Kombinasi lezatos udang-durian. Salam

Any comments?