merenda

Manusia memang punya naluri penasaran juga punya naluri berontak. Tersebutlah seorang manusia yang hidupnya kurang bersyukur. Dia merasa kehidupannya sangat sengsara dan menderita. Suatu hari manusia ingin sekali melihat bagaimana gambaran kehidupannya. Manusia memohon-mohon pada malaikat supaya meminjamkan gambar kehidupannya. Lalu dengan berbagai pertimbangan akhirnya manusia bisa meminjam gambar kehidupannya.

Wajah yang tadinya berseri-seri setelah memperoleh izin, lambat laun memudar. Bibir yang tadinya melengkung membentuk grafik fungsi kuadrat dengan a>0 berubah menjadi grafik fungsi kuadrat dengan a<0. Apa pasal? Manusia mendapati gambaran kehidupannya begitu rumit, penuh saling silang di sana-sini, ada hambatan di sana-sini, lalu berubah warna. Ah, rumit sekali kelihatannya. Manusia lalu mengembalikan pada malaikat selembar gambar kehidupannya.

Kemudian manusia kembali menjalani kehidupannya. Dan benar saja, kehidupannya penuh hambatan, penuh derita, ada benturan di sana sini, ada keruwetan dan kerumitan. Manusia makin menggertutu. Makin tak pernah bersyukur dan selalu memandang sesuatu dari sisi negatif. “Kenapa Kau gambar kehidupanku seperti itu? Hasilnya aku harus merasakan keruwetan ini.” begitu gerutunya setiap hari.

Suatu hari manusia memohon lagi untuk melihat gambar kehidupannya. Dia pikir barangkali sudah berubah. Tapi ternyata sama saja. Masih penuh keruwetan dan kerumitan di sana-sini. Huff….manusia bersedih hati. Dia menjalani kehidupannya dengan sedih, menggerutu, kadang-kadang menyalahkan Sang Pelukis. Yah…..begitulah manusia.

Melihat manusia yang bersedih, hidupnya penuh keluhan, minim rasa syukur dalam kehidupannya, malaikat pun prihatin. Dia bertanya: “mengapa hidupmu tak pernah bersyukur manusia?”, “mengapa kau selalu menggerutu dan bersungut-sungut?” Manusia pun menjawab dengan sedikit kesal: “bukankah memang begitu gambaran kehidupanku? Penuh kesulitan, kerumitan, dan derita?” Malaikat sedikit terkejut. “Lho, bukannya kamu sudah melihat sendiri gambar kehidupanmu?” tanya malaikat. “Iya, begitu gambarannya!” jawab manusia.

Malaikat lalu mengambilkan selembar gambaran kehidupan manusia. Dia menunjukkan kepada manusia dan betapa terkejutnya manusia melihat gambaran kehidupannya yang begitu indah. Indah sekali. Manusia sampai terkagum-kagum dibuatnya. Warna-warnanya berpadu indah, ada tekstur di sana, lembut, indah. Manusia lalu terheran-heran: “Lalu, gambaran kehidupan siapa yang kulihat kemarin?”. Malaikat yakin tak salah memberikan gambaran kehidupannya. Ketika malaikat membalikkan gambarnya untuk melihat dan memastikan bahwa yang dia berikan pada manusia adalah benar, manusia terkejut. “Itu Tuan, itu yang saya lihat kemarin.”

Tenyata manusia melihat dari sisi sebaliknya. Terbalik!

**apa yang kamu dapat dari cerita ini? tidak akan kusimpulkan di sini, biar masing-masing kita memiliki maknanya sendiri-sendiri**

[Magelang, 27 Maret 2010]

5 thoughts on “merenda

  1. didot says:

    segalanya jadi positif jika dilihat dengan positif,dan jadi negatif jika dilihat dengan kacamata negatif.

    jika ada yg belum benar dari kehidupan kita,baliklah semua sifat kita yg buruk menjadi baik,maka kita juga akan mendapatkan hasil yg baik tentunya.

    insya Allah bisa

    salam 😀
    ===
    #tt
    Amin Bang Didot…
    Yuk…membalik yang buruk menjadi baik…. 🙂

  2. mawi wijna says:

    kalau saya sih, setiap hambatan dan kendala malah bikin hidup serasa makin seperti petualangan. Emang kadang saya jengkel, tapi kalau saya ingat bahwa saya hidup mencari petualangan, ya…saya coba untuk menghadapi rintangan2 itu!
    ===
    #tt
    ya wij..
    karna sesungguhnya di balik kerumitan itu ada karya indah yang sedang dibuat…

  3. jeunglala says:

    Yang sesungguhnya indah, bisa nampak buruk jika dillihat dari sisi yang berbeda.

    It all depends on which side you look on things. Segalanya akan berbeda jika dilihat dari semua sisi yang tidak sama… 🙂
    ===
    #tt
    good sist!

  4. Hey, Jude! says:

    sepertinya saya kudu nunggu malaikat buat membalik ilustrasi kehidupan saya, biar saya bisa ngerti dan paham rencana Tuhan buat masa depan saya 😛

    btw, tulisannya inspiring, mbakyu.
    ===
    #tt
    Lihatlah dari depan, bukan dari belakang. Sebuah rendaan (kristik misalnya) dari belakang tampak rumit dan berbelit, namun lihatlah hasilnya, dari depan adalah sebuah karya yang indah. Bukan begitu?

    Salam kenal Jude! 😀 (gontagantijeneng ae!)

  5. nh18 says:

    Maknanya …
    Kalau melihat “gambar” …
    pastikan kita melihat dari “perspektif yang benar”
    dari “Yang Maha Benar”

    jangan semaunya sendiri …

    Salam saya

Any comments?