Bingkisan dari Sahabat (2)

Berangkat dari sebuah foto di tulisan Uni Evi tentang sebuah rumah, membawa ingatan akan rumahyang pernah kutinggali ketika menghabiskan masa kanak-kanak. Lalu dengan ketekunan dan kerja keras, diiringi doa dan ucap syukur, perlahan-lahan rumahku pun meningkat semakin layak. Bukan untuk menyombongkan diri, justru untuk berbagi, dan untuk mengingatkan diri sendiri dari mana diri ini sebelumnya. Justru dengan itu, kita tidak menjadi sombong, kita memiliki empati kepada saudara-saudara kita yang berada pada kondisi seperti kita saat itu. Seperti komentar Niee pada postingan tentang rumah itu, bahwa pendidikan memegang peran yang sangat penting bagi peningkatan kesejahteraan, aku setuju 100% dengan pernyataan itu. Oleh karnanya, orang tua selalu mendorong anak-anaknya untuk bersekolah, tak perlu membantu di sawah terlalu banyak, yang penting kalian sekolah yang benar. Selanjutnya bisa mencari pekerjaan yang layak, yang lebih baik dari orang tuanya. Meski 5 dari 6 anaknya perempuan, tetapi orang tua tetap memberi hak yang sama untuk mengenyam pendidikan. Orang tua ingin anak-anaknya mandiri, kelak jika pun sudah menikah, tidak hanya bergantung dari penghasilan suami.

Cerita kilas balik masa lalu itu ternyata mengantarkan berkah bagi rumahku. Satu box gula semut aren Arenga Palm Sugar dari CV. Diva Maju Bersama dikirimkan ke rumah melalui kantorku. Bersamaan dengan itu sebuah novel tentang cinta kasih seorang perempuan di panti asuhan terhadap anak-anak yang terbuang, salah satunya Dewa, anak tuna daksa yang beruntung dikaruniai usia panjang. Biola Tak Berdawai.

bingkisan manis..

bingkisan manis..

Sore itu pun menjadi hari yang manis buatku. Di luar turun gerimis, enaknya bikin teh manis. Mari mencoba gula semut dari Uni Evi..

Kopi apa teh? Teh aja deh...

Kopi apa teh? Teh aja deh…

Dan mari menikmati kalimat-kalimat yang dirangkai Seno Gumira Atmaja pada novel yang diangkat dari film dengan judul yang sama.

20130529-185452.jpg

Nikmatnya membaca novel ditemani secangkir teh/kopi dengan gula aren dari CV Diva Maju Bersama.

Ketika kuunggah foto bingkisan manis ini di facebook, langsung mendarat permintaan teh jahe gula aren dari kawan di jauh situ. Datanglah ke rumah, akan kuracikkan sesuai seleramu, semoga :) . Besok paginya kubagi kepada teman-teman satu ruangan, dan mereka bertanya: wah, kalau beli di mana ini, Tik? Karna aku memang belum tahu di mana belinya, langsung saja kukirim ke alamat ini :).

Terima kasih Uni Evi atas bingkisan manisnya, juga untuk Kang Lozz yang telah memilih tulisanku untuk mendapat bingkisan ini. Semoga Tuhan melimpahkan berkahnya kepada Uni dan Kang Lozz. Amin.

Salam manis,
Titik

20 thoughts on “Bingkisan dari Sahabat (2)

  1. LJ says:

    membayangkan nikmatnya teh jahe gula semut bikinan Tt 😛

    Bundo juga bagi dengan teman puskes.. pada umumnya belum pernah nyicip gula semut.. jadi senang banget dpt bagian..

    • celoteh .:tt:. says:

      Akupun membayangkan Bun, lha belum pernah minum teh jahe je.. Kalo jahe susu ya sering, lha ini teh jahe.. Perlu latihan bikin dulu ni kaya’nya, haha…

      Iya Bun, yang ngasihnya juga seneng 😀

Any comments?