12.12.12 & keindahan melepaskan

Melepaskan sesuatu yang kita cintai memang tak mudah. Sangat tidak mudah. Bahkan ketika ia telah sejak lama harus kita lepaskan, tetapi seringkali rasa lebih menguasai keputusan kita. Akhirnya kita tetap berusaha untuk mempertahankannya, meski sesungguhnya melepaskannya adalah pilihan yang terbaik.

Sejak mengetahui kenyataan bahwa aku harus melepasnya, ada rasa yang kuat dalam hatiku untuk tetap mempertahankannya. Aku tahu itu bukan pilihan yang baik. Banyak masukan dari kanan kiri untuk segera melepasnya. Tapi aku tak juga rela. Berbagai cara kulakukan untuk mempertahankannya. Entah sudah berapa waktuku yang kubuang demi usaha itu. Yang pasti telah lebih dari 4 tahun. Entah berapa tenaga dan biaya yang telah kuhabiskan demi dia.Yang pasti lebih dari harga motor tua kesayanganku.

Tetapi percayakah kalian, bahwa ternyata cinta bisa berubah seiring waktu? Bisa. Percayalah, dia bisa berubah. Bisa semakin besar, bisa pula semakin pudar. Atau yang lebih nyaman didengar: semakin sadar. Dua tahun aku di Jepang. Selama itu juga aku belajar untuk memahami beberapa hal. Yang tadinya tak kuketahi, sedikit demi sedikit mulai terbuka. Aku pun berkonsultasi dengan beberapa ahli tentang masalahku ini. Dan aku mendapati kenyataan, dia telah lama tak jadi milikku sejak adanya perlakuan itu. Akhirnya, dengan sedikit memaksa, mereka menyarankan padaku untuk segera melepasnya.

Apakah aku langsung menuruti saran mereka? Ternyata tidak, Saudara-saudara. Entahlah, aku masih sayang untuk melepasnya. Sampai akhirnya aku bisa memutuskan bahwa memang inilah saatnya. Tanggal 21 November 2012 adalah hari di mana akhirnya kucabut gigi depanku tercinta :mrgreen:. Hahaha…iya, ini tentang gigiku yang maju itu. Dengan berbagai pertimbangan dan saran-saran dari dokter gigi di sini dan teman-teman dokter gigi di berbagai tempat, akhirnya kuputuskan untuk mencabut gigi depanku dan memasang gigi palsu. Sungguh ini pergumulan yang sangat panjang teman-teman, karna saya (balik lagi pakai kata ganti saya πŸ˜› ) merasa gigi saya baik-baik saja. Saya masih sayang untuk melepas gigi asli saya. Tapi ternyata melepasnya itu lebih baik. Gigi saya itu sejatinya sudah lepas, cuma tinggal menunggu waktu saja supaya benar-benar lepas dari gusi. Dan memang benar, setelah dicabut, saya lihat bekasnya, ternyata yang tertempel cuma sedikit sekali. Pantas saja prosesnya begitu cepat, tidak terasa sakit juga setelah anestesinya habis.

Setelah dicabut, tentu saja saya jadi ompong. Tiap hari pakai masker deh saya. Bukan karna malu, tapi kasihan sama teman-teman kalau jadi takut lihat saya ompong. Hehe…. 3 minggu saya ompong. Itu foto saya pakai balon itu pas saya lagi ompong lho. Hihi…. Trus, tanggal 5 Desember adalah jadwal cetak giginya. Lalu tanggal 12 Desember 2012, gigi palsuku jadi dan dipasang. Horeee….saya bisa lepas masker!!! Haha….. Dan baru sadar kalau ternyata pas tanggal cantik saya jadi (tampak) cantik. Wkwk…

abaikan jerawatnya, fokus ke giginya aja :mrgreen:

abaikan jerawatnya, fokus ke giginya aja :mrgreen:

Puji Tuhan, setelah usaha habis-habisan memermak gigi saya, akhirnya saya menyerah dan mengganti saja giginya dengan gigi yang baru. Memang terlihat sedikit berbeda sih sebelum dan sesudah pakai gigi palsu. Tetapi saya selalu ingat bahwa kalau saya kelihatan lebih cantik, itu PALSU! Aslinya saya JELEK, OMPONG lagi!! Heuheuheu….. Tapi perawatan gigi ini bukan hanya untuk estetika saja, tapi juga untuk kesehatan jaringan gigi secara keseluruhan. Kemarin dulu sempat diceritani tentang kista di jaringan gigi kawan, wii…membayangkannya saya ngeri. Padahal saya sering abses di belakang gigi saya yang maju itu. Apa saya gak takut kalo nanti malah jadi inveksi dan kista? Hii…naudzubilah jangan sampai. Makanya, cabut adalah solusi terbaik./p>

Terima kasih banyak untuk Bapak Haisha (dokter gigi) di Naruto yang sudah merawat gigi saya (gak tau namanya). Terima kasih drg. Adel Ilyas yang sudah direpoti dengan konsultasi onlinenya. Terima kasih drg. Sapta Adisuka Mulyanto, drg. Trianna Wahyu Utami, drg. Meinar Nur Ashrin, drg. Asikin Nur, yang sudah direpoti dengan konsultasi offline dan bantuan bicara dalam bahasa Jepang dengan pak dokter gigi di sini. Terima kasih drg. Ari Indah & drg. Tri yang dulu pernah merawat gigi saya. Terima kasih semuanya. Satu lagi, terima kasih untuk seseorang yang selalu mengingatkan saya bahwa kecantikan saya itu PALSU! Haha…i will always remember, it’s only a mask on my face. Yeah… Tapi setidaknya saya punya kenang-kenangan yang dibawa pulang dari Jepang, yaitu gigi palsu made in Japan. Hahaha…..

Salam senyum,

Titik

43 thoughts on “12.12.12 & keindahan melepaskan

  1. LJ says:

    eyampuuunnnn.. wkwkkk sempat curiga sih awalnya.. tyt bener ini urusan gigi depan ituwh..! hadehh..

    menggantinya bukan hanya krn faktor estetik, tapi juga untuk kesehatan jaringan mulut secara keseluruhan, T..

    salam wat titik, bukan koma.

  2. monda says:

    kecantikan palsu, ya nggaklah ….
    masih ada gigi yang lain, bibir, mulut, mata, hidung dan terutama pribadimu yang cantik dan penyayang
    he..he… serius amat..
    dengan posting di sini , Tt udah pasti jauh sangat siap dengan perubahan fisik

  3. niquΓ© says:

    eh? Kok kita bisa punya masalah yang sama? Di gigi depan pula.
    hihihi seru kek nya klo bikin postingan sendiri hahaha …

    tapi beneran cantik kok Ti, walo palsu tapi hatinya asli kan πŸ˜€

    • aku Titik bukan Koma says:

      Asliiii…. Hatinya asli kok Kak ^_^

      sudah kubaca kisahnya. Wah, ternyata sama riwayat kita. Waktu itu gigiku dirawat akar soalnya kak jadi tidak menghitam. Tapi ternyata baru kutahu kemarin ini kalau sejak perawatan akar itu gigiku sudah mati.

  4. Oyen says:

    xixixixi… beneran cantikan pake gigi palsu dah… eh emang pas kondisi sebelumnya gak berasa sakit gitu Mbak, kok masih dibiarin aja… trus kalo makan rasanya ngaruh gak? masih bisa ngletak jambu klutuk pan? hehehehe…

  5. prih says:

    Jeng Tt , trim tlah berbagi kisah 4 tahun berbagi hati dg gigi, kehati2an dalam bertindak melalui konsultasi dg para pakar serta memaknai dg apik sbg saat yang tepat tuk berpisah juga demi kenangan indah dr Jepang. Salam senyuuum

Any comments?

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s