Cerita sore & obrolan tentang aturan

Sore ini, ketika laptop memantulkan pantulan sunset dari kaca samping lab (he’em, mantulnya 2 kali gitu deh), saya memutuskan untuk menyudahi pekerjaan, berkemas lalu pulang. Sambil nunggu laptop shut down, keluar dulu, biasa motret senja :P. Pas saya balik lab, ternyata dua teman saya juga ikutan berkemas, haha…

senja 31012 (eh, sy ngeliat gambar mb berkerudung panjang di awan 😀 )

Saya ndak langsung pulang ke dorm, tapi mbablas sepedaan dulu di taman yang tak jauh dari asrama. Sore begini banyak yang sedang jalan-jalan di sana bersama anjingnya, ada pula yang jogging, mainan skateboard, atau sepedaan kaya saya ini.

2 perempuan ini menuntun 8 atau 9 anjing yg lucu-lucu. 1 tali untuk 4 anjing. Wiii…

Senang deh melihatnya. Anjing-anjing dengan aneka jenis berjalan-jalan dengan tuannya. Dituntun dengan kalung rantai/tali, si anjing berlari mendahului tuannya yang mengikutinya sambil berjalan cepat. Tadi ada juga yang menuntunnya sementara dia mengayuh sepeda. Wuih, mudah-mudahan anjingnya nggak mendadak lari cepat ya, bisa bahaya. Saya bertemu dengan 2 perempuan yang menuntun anjing lucu-lucu. Saya ndak tau deh itu jenis apa, pokoknya kecil, kakinya panjang, dan lucu. Satu perempuan menuntun sekitar 4 anjing. Wah…. Saya ndak berani memotret dari depan, jadi saya potret dari belakang, itu pun blur gambarnya. Saya melanjutkan sepedaan dan ternyata ketemu lagi dengan ‘rombongan’ puppies ini. Si ‘ibu’ sedang memberi makan ‘anak-anak’-nya. Saya lalu minta izin untuk memotret. Anjing-anjing itu berdiri-berdiri meraih makanan di tangan si ibu. Haha….

papan peringatan lucu

Setelah merasa cukup menikmati kelucuan si anjing, saya berterima kasih dan melanjutkan sepedaan. Lalu saya temukan papan peringatan di taman itu. Ada dua ‘ajakan’ di sana. Yang pertama: Petto no fun wa mochikaerimashou yang artinya ‘kotoran hewannya dibawa pulang yuk!’. Dan yang kedua: Petto wa kanarazu tsunagimashou yang artinya ‘selalu dituntun/digandeng ya hewan piaraannya!’. Enak ya bahasanya. Hihihi…. Gambar ilustrasinya juga imut menggemaskan. Dan yang lebih menggemaskan lagi, cukup dengan petunjuk di papan peringatan begitu dan orang-orang sudah mematuhinya. Jadi, orang-orang itu kalau jalan-jalan dengan anjingnya, mereka akan membawa kantong & kadang ada juga yang membawa cetok untuk membungkus kotoran hewannya dan dibawa pulang. Ah, negara ini…bikin iri. Waktu saya post di FB, kak EM pun berkomentar bahwa peraturan dibuat untuk mengatur kehidupan, tapi di Indonesia peraturan justru dibuat untuk dilanggar. Hmm..rasanya kita perlu merubah sudut pandang deh, bahwa sebenarnya peraturan itu dibuat untuk mengatur kehidupan supaya hidup kita menjadi lebih nyaman. Bukan sebaliknya untuk mengekang hidup kita dan mengganggu kenyamanan kita sehingga kita merasa berat sekali untuk mematuhinya. Ya nggak sih? Menurut teman-teman gimana? Share yuk.. 🙂

Yang pengen tahu pendapat teman2,

yustha tt 😛

24 thoughts on “Cerita sore & obrolan tentang aturan

  1. danirachmat says:

    Setujuh Mba Yust. Kalo aturan itu dibuat untuk biar hidup kita nyaman. Kalo dipatuhi jadinya enak. Teratur. Namanya aja per-atur-an.
    Ternyata tinggal di jepun to? Huehehehehe….

    • yustha tt says:

      Nah, kalau semua orang berpikiran sama seperti kita, Indonesia bisa juga teratur ky Jepang kali ya. Yuk ah dimulai dari kita2, para blogger Indonesia. 🙂

      Sementara ngangsu kawruh di sini mz Dan… 🙂

  2. Nchie Hanie says:

    Bener banget tuh Mba kalo di disini peraturan di buat untuk di langgar, dilarang buang sampah (ada tumpukan sampah), dilarang menginjak rumput ( malah ada yang duduk),.
    Balik lagi ke pribadi masing2, kalo aku sih jelas mematuhi peraturan donk, warga yang baik hihi.

    • yustha tt says:

      Makanya pas ada weekly photo challenge yg topiknya ‘wrong’ kita mudah banget dapet moment-nya. Karna banyak yg wrong di sana sini yg mudah kita temui.

      Blogger taat aturan donk. Kalau gk taat, hmm…malu ah disebut blogger ^^

  3. prih says:

    Kalau peraturan kita baca/pahami sebagai bimbingan/petunjuk mungkin lebih mudah diikuti. Pada dasarnya kita kan sulit di atur-atur, kalau mohon petunjuk mah sering hehe. salam Jeng, foto senjanya indah

  4. bunda lily says:

    gak mudah, bukan berarti gak bisa ya Tt,
    karena merubah mindset itu perlu proses panjang ,
    sebaiknya memang seperti orang2 bijak bilang: mulai dr diri sendiri dulu.
    salam

    • yustha tt says:

      Bener Bunda, kalau gk bisa mengubah negara, ubahlah lingkungan sekitarmu.
      Kalau blm bisa mengubah lingkungan sekitar, ubahlah dahulu keluargamu.
      Kalau blm bs mengubah keluargamu, ubahlah terlebih dahulu dirimu sendiri.
      Begitu kan ya Bun… 🙂

  5. chocoVanilla says:

    Tingkat keragaman pendiidkan di negri kita mungkin juga memengaruhi soal taat peraturan ini ya, Jeng. Meski gak jaminan juga sih. Aku pernah berada di belakang mobil mewah yang dengan enaknya membuka jendela lalu membuang kulit rambutan di tol ck…ck…ck… 😦

Any comments?

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s