Yang nggak suka sama Ariel Peterpan, diizinkan untuk tidak melanjutkan membaca. Yang masih benci dengan kelakuan Ariel, silakan skip saja. Yang masih menghujat-hujat Ariel, ooh….silakan saja. Saya sih enggak.
Temans, pernahkah kalian membayangkan mendekam di penjara? Membayangkan saja lho ya, jangan mengharapkan. Jangan sampai deh kita masuk penjara, hehe.. Lalu, pernahkah terbayangkan perasaan seseorang yang mencintaimu ketika kamu sedang di dalam penjara? Entah apapun kesalahanmu, entah apapun alasan di balik kesalahanmu, atau entah apapun sebabnya sehingga kamu dipenjara (mungkin juga bukan karna salahmu, mungkin karna beda pendapat dengan penguasa misalnya -kasus politik, misalnya-), kamu meninggalkan orang-orang yang mencintaimu dengan beban mental yang lebih besar dari kamu yang tinggal di penjara. Kamu mungkin dihujat, kamu mungkin dibenci, tapi kamu berada di dalam, tidak mendengar itu semua. Sedangkan dia, dia berada di luar, dia mendengar, dia melihat hujatan yang diarahkan kepadamu, juga mungkin kepadanya. Sekali lagi, entah apapun kesalahanmu. Saya membayangkan itu, dan saya sedih. ๐ฆ
Memang bukan saya yang mengalaminya, tapi saya membayangkan menjadi perempuan yang kekasihnya dipenjara (sekali lagi entah dengan alasan apa). Lalu perempuan itu masih tetap setia, memaafkan kesalahan kekasihnya, mendukung moril kekasihnya meski di luar dia pun menerima ‘hukuman’-nya sendiri. Tak terasa air mata saya mengalir.. Ya..ya..saya terlalu melankolis… Memang bukan saya yang mengalaminya, tapi saya merasakan beratnya menjadi perempuan itu… Dan seandainya dia tetap setia…. Ah…saya tidak bisa melanjutkan lagi…… ๐ฅ
Dan mungkin Ariel pun mengerti perasaan Luna Maya (sorry, sedikit infotainment, hehe..), karnanya dia menguatkan Luna dengan caranya. Mendengar lagu ‘Dara’ saya nangis lagi (hadoooh!!! cengeng betul!!!). Entahlah… Saya menghargai dan salut dengan kesetiaan Luna. Semoga sebesar itu juga cinta Ariel pada Luna. Maka dengarlah bagaimana Ariel menguatkan Luna (juga perempuan-perempuan yang ditinggalkan kekasihnya dalam penjara) menghadapi ini semua..
Maya Dara jangan kau bersedih,
Kutau kau lelah tepikan keruh dunia.
Biarkan mereka.. Biarkan mereka..
Tenangkan hati di sana, tertidur kau lelap.
Mimpi yang menenangkan.
Biarkan semua.. Biarkan semua..
Kurangi beban itu, tetap lihat ke depan..
Tak terasingkan dunia dua jiwa yang perih.
Masih ada di sana untuk kita berdua.
Dalam hati yang menyatu, tempat kita menua…
….dan jangan kau bersedih
kutau kau lelah tepiskan keruh dunia…
Ariel, semoga ini menjadi akhir dari ‘kenakalan’-mu ya. Semoga bersama Luna kalian saling menguatkan, saling belajar untuk senantiasa memperbaiki diri, menjadi lebih baik dari hari ke hari. Jadikan masa lalumu sebagai pelajaran, dan seperti katamu: tetap lihat ke depan… Pintu pertobatan, pintu kebaikan tidak pernah tertutup… Banyak yang mendoakanmu, Ibumu terutama… Jangan buat mereka sedih lagi ya….
jadi ingat temannya bang Mood.
semoga tetap bersabar di dalam sana ya..
Look behind what you see :).
—
Apa yg kamu lihat Cah?
๐
hehe..
udah ah mbak, berandai-andainya kok ya kejam amat.. ๐
—
hehehe…lagi melow deh ky’nya mas.. ๐
coba dengerin dulu lagunya …
—
udah denger kan Bun? Gimana?
well come back, Ariel ๐
Tetap berkarya bagi musik Indonesia,,
manusia tempatnya salah.
mba Titik…
aku mah gak benci Ariel sih…tapi dibilang suka juga ngga…biasa aja lah…
tentang tingkah nya ituh…yah…dia kan udah dapet ganjaran…no judgement lah…
Siapa juga kita yang berhak menghakimi tingkah orang lain ya kan?
secara eyke juga masih banyak dosa bow…hihihi…
Pernah juga merasa merana…tsah…karena sempet LDR-an sama abah…
dia kerja di Sukabumi…aku sama anak anak di Bandung…
tapi cuma 7 bulan doang…
Waktu itu berasa sedih campur kalut…
masalahnya di rumah gak ada lagi yang suka buang2in sampah dan angkat aqua galon….hihihi…
tosssss
aku juga suka
semua orang berhak dapat kesempatan kedua..
dan ariel mendapatkannya