Ditampar Copet..

Baca postingan kurotsuchi tentang copet, bikin aku inget kejadian sekitar 6 tahun yang lalu waktu duduk di semester 3 bangku kuliah.

Ceritanya waktu itu aku ke Jogja dengan membawa uang bayaran SPP. Setelah turun dari bus AKAP (antarkota antarprovinsi) aku lanjutkan dengan bus kota. Aku duduk di bangku 2 kursi di sisi dekat jalan (bukan di dekat jendela). Di samping kiriku, satu bangku denganku, seorang cowok yang cuek bebek. Di seberangku, di samping kananku,  di bangku 3 kursi, duduk dua orang laki-laki. Entah kenapa ada kecurigaan terhadap laki2 di samping kananku itu. Saya jadi memperhatikan gerak-geriknya. Sampai suatu tempat tiba-tiba laki-laki di seberangku itu ‘njawil‘ penumpang di depannya. Kecurigaan saya semakin bertambah. Ternyata penumpang di sampingnya mau turun. Dan segera ‘kru copet’ yang tadi dijawil, berdiri dan dengan kecepatan tangannya mengambil handphone yang ada di saku baju penumpang yang mau turun tadi. Karna memang dari tadi saya memperhatikan gerak-gerik mereka, jadi saya tahu persis jalannya pencopetan itu. Bahkan saat si eksekutor melakukan aksinya matanya dan mata saya beradu. Hmm…. Sesaat kemudian korban menyadari kalau handphonenya hilang. Sementara mata saya dan mata eksekutor belum lepas dari peraduan (maksudnya masih beradu :lol:) reflek saya tunjuk pencopet itu. Sempat beradu mulut dengan si pencopet tadi, karna mana ada maling ngaku, akhirnya handphone ditemukan di kursi. Jadi sama si copet tu handphone langsung dibuang di kursinya begitu jari saya menunjuk mukanya.

Ganti paragraf dulu. Korban langsung turun begitu handphonenya kembali. Daaaan….kru copet yang tadi menjadi eksekutor menampar saya dengan tasnya. Saya langsung tutup muka saya dengan koran yang tadi saya bawa. Setelah beberapa saat, saya pikir tim copet itu sudah turun semua, saya buka koran yang menutupi muka saya. Dan plaaaak!!! Tamparan keras langsung mendarat ke muka saya. Panaaaaaaasssssss bo’!!! Jepit rambut saya sampai terlempar. Hwah…. Dua tamparan mendarat di muka saya, satu dengan tas, satu dengan telapak tangan. Ouch…. Sementara penumpang yang lain, entah takut, entah gk peduli, hanya memandangi saya tanpa tanya atau membantu saya. Begitu pula kru bus kota itu 😥

Pencopet-pencopet sial!

Jaman kuliah saya beberapa kali berurusan dengan pencopet. Pernah dilamar pencopet, pernah ngasih tau pencopet kalo ada copet di depan…eee ternyata yang saya kasih tau itu copet juga..hahaha…

Begitulah teman-teman pengalaman saya dengan copet. Tapi setelah saya kerja dan tidak lagi menggunakan angkutan umum, tidak lagi saya mengalami pengalaman dengan copet.

Copet ada di sekitar Anda. Terutama bagi Anda pengguna angkutan umum. Waspadalah! Waspadalah!