6 Agustus 2009. 23:11
Saya tiba-tiba tersentak membaca status facebook seorang teman yang mengatakan bahwa seniman dan sastrawan Indonesia W.S. Rendra telah berpulang ke sisi TUHAN. Dua hari setelah sahabatnya, Mbah Surip, berpulang, dia pun menyusulnya.
Hidup itu misteri dan kematian datang seperti pencuri. Tak disangka dan tak ditunggu. Datang tiba-tiba tanpa kita tau kapan waktunya.
Kita semua ‘dulu’ adalah ‘satu’. Lalu ledakan mencipta ruang, dan waktu mulai merayap. Sekarang kita sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah kita yang satu itu (Joan JT). Seperti antrian menuju ‘pintu rumah Tuhan’, kita semua sedang berdiri mengantri. Suatu saat semua kita akan sampai pada giliran. Hanya saja kita tak pernah tau pada antrian nomor berapa kita sekarang dan pula tak pernah tau kapan tiba giliran kita tiba di depan pintu, menerima panggilan untuk masuk rumah Tuhan.
Dan… Jika kita tau kita pasti sampai di ‘rumah kita dulu’ sementara kita tak pernah tau kapan tiba waktunya, maka hidup adalah bersiap, jika sewaktu-waktu kita menerima giliran masuk rumah Tuhan, sorga yang baka… Amin.
.:tt:.
Remember death. Create a still life, we will leave the world, or abandoned the world.
.:tt:.
great! agree….
Selamat Jalan Sang Burung Merak
Selamat Jalan Mbah Surip
Semoga segala amal dan ibadah di terima NYA
.:tt:.
Amin…….
hari ini banyak baca tulisan kayak ini…
dan intinya buat kita selalu untuk siap, mau tidak mau menghadapiNYA
so bersiaplah !!!
.:tt:.
berarti hari ini banyak yang sadar mas…
makanya pada nulis kek gini…
hehehe…
yupz…bersiaplah…
ah……mati…..sounds gothic…make me excited.
.:tt:.
mati
hm..berwibawa…sedikit cahaya dgn background hitam
saya kaget juga ketika mendengar mas Willy pergi..
doa saya, semoga ia bahagia di tempat yang abadi
saya punya kenangan ttg si burung merak ketika menyaksikan ia membaca syairnya di Jogja tahun 1990-an lalu. sungguh dahsyat penampilannya
.:tt:.
wah,bersyukur sekali dapat kesempatan menyaksikan performance beliau..
Semoga damai bersama TUHAN. Amin.
kita bahkan tak ingat ketika kita mulai beranjak dari pangkal, berjalan merayap dan setelah beberapa tahun dan dekade, kita mulai melek dan tersadar, bahwa kita meniti jalan menuju akhir, sebuah ujung bernama kematian. dan rupa-rupanya rentangan umur masing-masing orang berbeda-beda, bu…
.:tt:.
Ya mas.. Usia tak menjamin urutan antrian.. Bisa jadi hari ini,besok,atau lusa tiba giliran kita..
dan saya pun sampai sini π
.:tt:.
hihi….selamat sampai mas…
eh, selamat datang (lagi)…. π
Kematian…hanyalah awal dari sebuah perjalanan yg sesungguhnya…
Perjalanan utk menuju Kembali Ke Hadirat-Nya….
Salam hangat.. Salam damai selalu…
.:tt:.
T.O.P
salam sayang… π
Kita mulai berbenah dan bersiap-siap ketika ada kematian dihadapan kita.
Setelah itu, kita lupa untuk bersiap-siap ke akhirat, tapi lebih memilih bersiap-siap untuk dunia saja.
.:tt:.
Ya,bersiap untuk kehidupan abadi…
Salam kenal ya mas..
suatu posting pengingat…
thank u tik..
selamat jalan Willy…
.:tt:.
sama2 mb… π₯
terkadang hidup ini tak pernah bisa dimengerti…
.:tt:.
bukan hanya kadang….tapi sering….bahkan selalu…. β
hidup ini penuh misteri…
.:tt:.
betul…betul…!
eh, salam kenal ya, makaci da mampir ke blog ‘awul2’ ini… π
Kira2 yg kayak si burung merak masih ada gak yaa…?
.:tt:.
pasti akan ada generasi2 penerus Rendra
mungkin dengan warna yang berbeda…
hmmm…..barangkali malah Anda…
atau saya….
*halah* π