Hari Sabtu 22 Oktober kemarin, kami mendapat kesempatan mengunjungi Uchiwa No Minato Museum di Marugame, Kagawa Prefecture. Uchiwa adalah salah satu jenis kipas khas Jepang. Kipas ini bentuknya bulat, dengan rangka dari bambu dan disampul dengan kertas dengan corak dan gambar yang menarik. Uchiwa biasanya digunakan sebagai aksesoris pelengkap yukata di musim panas. Di sana kami berkesempatan untuk mengalami sendiri bagaimana cara membuat uchiwa. Sangat menyenangkan, apalagi uchiwa ‘buatan’ kami bisa kami bawa pulang sebagai kenang-kenangan.
Langkah-langkahnya:
1. Memilih kertas sampul yang diinginkan. Saya memilih kertas sampul yang bergambar gadis Jepang. (lupa tidak mengambil foto)
2. Melumuri rangka bambu dengan lem di kedua sisi.
3. Memberi lem di kertas sampul, 1 cm di bagian bawah.
4. Memasang rangka (yang sudah dilumuri lem pada langkah 1) pada kertas sampul.
5. Sikat kedua sisi dengan sikat sabut.
6. Tunggu sampai lem-lemnya mengering.
7. Setelah kering, potong pinggir-pinggirnya dengan pisau pahat yang dipukul palu kayu.
8. Pasang kertas bisband di tepian kipas.
9. Pasang kertas pengunci di ujung-ujungnya dan selesai.
Bagaimana? Cantik bukan uchiwa buatanku? 🙂
Selama menunggu lemnya mengering, kami berkeliling ke museum yang (menurutku) cukup kecil itu. Dan di luar, kami lihat rangka kipas yang dirangkai sedemikian rupa sehingga menjadi ornamen yang sangat indah.
Di ruangan sebelah ada berbagai koleksi kipas, diorama, dan ada bapak yang membuat rangka kipas. Beliau membelah bambu menjadi ukuran sekitar 40cm x 2 cm. Dari bilah bambu itu beliau membelahnya tipis-tipis menggunakan pisau khusus untuk kemudian menjadi rangka kipas. Beliau hanya membelah sepanjang sekitar 7 cm, kemudian dengan teknik khusus beliau dorong belahan itu sehingga seluruh bagian kipas terbelah sempurna. Melihatnya sepertinya mudah, tapi ternyata setelah kami mencoba, sulit dan butuh keahlian. Kami mendorongnya sekuat tenaga, tapi beliau bilang tidak butuh tenaga banyak, hanya butuh teknik. Saya mencobanya, berhasil terbelah hingga ujung meskipun patah di tepi-tepinya dan sakit tangan saya.
Demikian pengalaman saya membuat kipas khas Jepang. Semoga lain waktu bisa berbagi pengalaman yang lain lagi. Terima kasih.
Salam,
#Konon hari ini adalah Hari Blogger Nasional. Saya mengucapkan Selamat Hari Blogger Nasional bagi teman-teman yang merayakan. Semoga semakin rajin menulis dan memberi manfaat bagi diri sendiri maupun pembaca. Amin.
studentelektronike reblogged this on .
lah kamu kan juga blogger, jadi pasti merayakan hihihi. Selamat ya tik.
Dibanding sensu (kipas) aku lebih suka uchiwa, karena anginnya mantap. Alm Oma Poel seneng sekali kalau aku bawain oleh-oleh uchiwa meskipun itu promo toko2 di sini. Mantap seperti kipas sate katanya 😀
—-
Lho, kk katanya mau bo2, tnyta masih jalan2 kemari…hihihi…
Mmm…aku blogger bukan ya? Gk pernah ikut pesta blogger, gk menghasilkan uang, gk paham SEO, gk nerbitin buku (lha kok gk semua??). Cuma punya blog n nulis di blog. Masih belum pede dibilang blogger, mungkin masih ‘penulis blog’ kali ya..Hihihi…
Btw, sensu itu yang kipas lipat ya kak? Kemarin waktu festival Awa Odori jadi ajang buatku ngumpulin uchiwa. Meskipun bahannya plastik dan bukan bambu, tapi lumayan lah buat koleksi. Hihihi….
Wah, saya mau dibawakan satu :).
—
kemarin minta dibawain pohon yang memerah daunnya, sekarang kipas.. hihihi…. musti waspada ni…
Pengalaman menyenangkan tt, kipasnya cantik pula.
—
iya Bu Mon, bener-bener menyenangkan.. 🙂
Terimakasih Bu Mon… 🙂
sukaaaaa Uchiwa nya 😀
seneng ya Tt bisa bikin sendiri
yang banyak ya Tt nanti aku dibagi satu hehehe
—
Iya mb Niq, cantik.. Tapi sayang cuma bikin 1 biji. Hehe… Dan itu rangkanya udah disediain, jadi gk bikin rangka sendiri…
**kemarin bikin ikebana, skrg kipas.. hmm, lama2 jadi orang jepang beneran si Tt ini.. 😛
—
Ssstt..Bundo buka rahasia ni… Hehe.. Besok kalau udah pinter bikin ikebana, kuposting juga ya Bun.. 🙂
keren jeng.. mau dunk… 😀
—
hey, bunda Ra…miss you…. 🙂
bagus uchiwa nya pengen donk 1….
—
hihihi….makasih ya Risma… 🙂
Wow..ornamen2 dr rangka uchiwa itu keren bgt ya T, kebayang itu nyusunnya kudu teliti pisan 😀
—
Iya Teh..bener2 harus teliti karna kecil dan tipisnya rangka uchiwa itu, dan mereka merangkainya dengan begitu rapih. Sugoi deh pokoknya…
senang sekali ya mbak bisa belajar membuat uchiwa, ini pertama kalinya membuat kipas kan mbak? sekalian aja ikut giveawaynya una tentang hal pertama kali
http://www.sittirasuna.com/2011/10/my-first-giveaway-pengalaman-pertama.html
—
iya mb, seneng banget..
Btw, thank ya udah dikenalin sama mb Una. Aku udah ke sana, tapi syaratnya domisili di Indonesia, jd mgkn gk bs ikutan giveawaynya.. 🙂
Dulu sering dapat kipas ini sebagai promo dari salah satu penyedap rasa asal Jepang.. Keren juga… Dan lebih keren lagi karena dibikin sendiri.. hmm… nanti kalau pulang ke Jogja, aku dioleh-olehi ini gak nolak kok Tik, hehehe… 🙂
—
waktu festival musim panas kemarin, semua2 pada ngiklan melalui uchiwa Uda. Tapi uchiwanya yang rangka plastik. Hehe…
Lhoooo…
ini maksudnya mba Titik lagi di Jepang niiih??? …sambil sirik berat…
*selalu aja ketinggalan gosip gara2 jarang BW*
Kipas nya keren mbaaaaa…
Disono emang banyak tempat kreatif yaaaa….
Salam buat Takuya Kimura yaaaa…
*langsung ketauan tua nya…hihihi…*
—
haghaghag…
Bibi lagi sibuk open mic sih, sama demam sinetron korea, hihi…
Bener Bi’, di sini banyak tempat kreatif, jadi pengunjung bisa mengalami sendiri aktivitas di tempat yang mereka kunjungi.
Mungkin di Indonesia juga ada tempat-tempat seperti ini ya Bi, cuma kita (saya terutama) belum begitu tau di manakah tempat-tempat itu.
wuih cantik…bakal kbagian dioleh2in g’ya? 🙂
—
makasih mb Mey…
hihi…pertanyaannya: bakal kujadiin oleh2 gk ya… hehe… 😛
waaaaa…. ngiri sama jeng tt yang dapet pengalaman bikin uchiwa..
besok ajarin ya…
—
nah ini sudah kuajarin online jeng.. hihihi… 😀
salam kenal..terimaksih share ilmu pengetahuannya..
silahkan bisa kunjungi website kami: http://outbounddimalang.com
salam kenal