Perjalanan ke Tokyo

Di tulisan 1 Januari kemarin kubilang mau post perjalanan ke Tokyo di postingan tersendiri kan? Nah inilah ceritanya.

Tanggal 29 Desember kita sudah mulai libur akhir tahun. Saya bersama 7 teman dari Indonesia sudah berencana pergi ke Tokyo dari tanggal itu. Sudah sewa mobil dan patungan segala. Sayangnya, sehari menjelang keberangkatan, mood saya dibuat kocar-kacir karna sesuatu hal. Owemji….rusak rusak deh pokoknya. Hampir saja saya batalkan berangkat. Satu, karna memang masih banyak pekerjaan. Dua, karna saya bad mood. Tapi kan gak enak sama teman-teman juga. Akhirnya dengan perasaan galau, berangkat juga saya. Pas ketemu teman yang memang sudah lama gak ketemu, dia nanya: ‘sehat Tik?’. Kujawab: ‘fisik sehat mas… hati sakit..’. Hahaha….. Dan dia malah nertawain saya, dikira saya bercanda. Ini ciyusss mas!! 😀 Tapi rugi aja jalan-jalan bawa masalah kan? Jadi begitu mobil bergerak, saya niatkan melupakan sejenak pekerjaan & masalah di rumah. Tinggal, gak usah ikut jalan-jalan ya kalian.. 😀 Berhasilkah? Gak, Saudara! Tetep aja keinget. Wkwkwk…kacau…!

Berangkat sudah agak siang, karna teman masih harus ngelab dulu sampai jam 12. Kami mampir ke Nagahama city di Provinsi Shiga, di mana di sana ada figure museum namanya Kaiyodo Figure Museum. Kaiyodo Figure Museum ini memajang tokoh-tokoh karakter atau anime, tokoh-tokoh di film Jurasic Park, tokoh-tokoh kartun, dan banyak lagi. Ada dando juga di sana. 🙂

IMG_0025

IMG_0028 IMG_0032 IMG_0035 IMG_0060

Karna beberapa karakter tidak boleh difoto, jadi fotonya itu saja yaa… Di perjalanan menuju museum ini, kami bertemu kenshuusei (peserta training) dan pekerja dari Indonesia yang baru pulang bersepeda dari danau Biwa (Biwako/Biwa Lake). Tujuan kami selanjutnya memang mau ke sana. Biwa Lake ini merupakan danau terbesar di Jepang. Tapi saat itu hari sudah gelap, mungkin sudah tidak bisa melihat apa-apa di sana. Tapi dasar kami, tetep juga jalan ke danau yang memang tak seberapa jauh itu. Padahal kalau agak siangan dikit, pasti bisa lihat matahari terbenam di sana.

maksain motret Biwa Lake waktu malam...

maksain motret Biwa Lake waktu malam…

IMG_0073

Ya sudah, karna sudah gelap, jadi kami cuma coba motret pakai kamera kawan yang lebih bagus. Foto di atas saya ambil pakai kamera saku dengan mode malam. Yah, lumayan lah daripada gak ada foto apa-apa. Hehe… Foto di kamera kawan belum ada yang dikirim.

Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan. Tujuan selanjutnya adalah Perkampungan Shirakawago di provinsi Gifu. Perkampungan ini termasuk warisan dunia UNESCO karena keunikannya. Atapnya dibuat sangat miring sehingga kuat menahan hujan salju (mungkin karna menjadi mudah luruh ya). Disebut Gassho-zukuri yaitu rumah kayu dengan bentuk atap menyerupai orang berdoa. Rumah-rumah ini juga didesain untuk tahan terhadap segala cuaca. Dibuat menghadap utara-selatan untuk masuknya sinar matahari juga untuk meminimalisir terpaan angin. Konon tidak ada listrik juga di perkampungan ini. Namun, di saat-saat tertentu, akan ada light up di perkampungan ini dan suasananya menjadi sangat romantis. Lihat deh foto-fotonya di postingan kak Imelda ini. Cantiiiik ya?! Karna kami sampai sana sudah pukul 1 pagi, jadi susah sekali untuk kameraku menangkap keindahan Shirakawago karna saat itu gelap, hanya sedikit sekali cahaya. Mataku masih bisa menikmati keindahannya, tapi kameraku tidak. Lagi-lagi mengandalkan kamera teman yang belum dikirim fotonya itu :D. Tapi biar gak penasaran, saya pinjem fotonya kak Imel deh ya…

lightup2

kalau pas light up.. (klik untuk menuju sumber gambar)

Berhubung sudah malam banget (pagi kali ya?), kami tidak bisa berlama-lama di situ, takut berisik mengganggu yang sedang tidur, akhirnya kami cabut lagi. Saya sih cuma penumpang jadi bisa bolak-balik tidur, tapi yang nyetir kasihan juga. Ya udah, jam 3 dini hari kami berhenti di rest area dan (niatnya) istirahat. Tapi ternyata perut lapar lebih tidak bisa ditahan daripada mata ngantuk. Haha… Jadi pagi-pagi dini hari itu kami buka bekal dan masak mie rebus di rest area itu. (Iya, kami bawa kompor segala lho 😛 ). Setelah yang nyetir dirasa cukup beristirahatnya kami lanjut perjalanan lagi.

Sebenarnya tujuan selanjutnya adalah ke danau Yamanaka (Yamanakako/Yamanaka lake) untuk menikmati indahnya gunung Fuji. Tapi sayang disayang cuaca tidak bersahabat. Pagi itu hujan turun derassssss sehingga sama saja tidak bisa melihat gunung Fuji. Yah, tidak apalah, belum rejeki. Akhirnya kami cabut dan langsung menuju Yokohama, ke apartemen salah satu teman yang dulu pernah kuliah di Tokushima dan sekarang melanjutkan kuliah di Tokyo University.

Sampai apartemen teman saya itu sudah pukul 9 atau 10 siang. Hujan masih turun deras. Kami beristirahat, mandi, makan, ngobrol, tau-tau sudah  pukul 5 sore aja. Ya, karna mandinya satu-satu, ngobrolnya juga macam-macam karna lama tidak ketemu, plus hujan juga di luar, jadi memang nikmat berdesakan di kamar sempit itu sambil makan, nyemil, dan berbagi cerita. Tapi masa iya mau di kamar terus udah sampai sini. Yah, baiklah, markicab. Meski masih hujan, kami keluar juga. Ke mana? Ke mana ya?? Tokyo deh. Sky tree! OK, lets go…..

(bersambung)

36 thoughts on “Perjalanan ke Tokyo

    • celoteh .:tt:. says:

      macam evangelion dan revoltech2 itu..
      sebenernya kalau yang anime2 itu boleh dipotret sih, tapi sayang kebanyakan fotonya ada akunya.. Nti bisa keluar foto narsisku banyak deh. haha… 😆

  1. monda says:

    jauh banget ya Ti dari tempatmu ke Tokyo …
    tapo seru ya sempat mampir2 ..
    iya aku ingat ceritanya mbak EM tentang desa lampu itu …., hdbat ya desa jadi tujuan wisata .. makin indah karena lightingnua cantik

    • celoteh .:tt:. says:

      Iya Bunda…jauuuuh…. Ibarat dari Purworejo ke Jakarta deh… dari kampung ke kota 🙂

      Yang desa itu ada light up-nya cuma watu tertentu saja Bun. Waktu kami ke sana kemarin pas tidak ada light up, jadi ya gelap. Mungkin kalo siang bagus..

  2. Imelda says:

    menurut papa, Danau Biwa bisa secantik sekarang setelah 20 th “dibersihkan”. Dulu tercemar juga oleh sampah penduduk. Aku juga ingin ke sana, belum sempat nih. Kalau Kaiyodo itu memang pusatnya ahli membuat figurin/karakter sesuai aslinya. Ada satu posting ttg kaiyodo yang belum selesai aku tulis. Padat juga ya perjalanan kamu kali ini.

Any comments?