di sini ada bulan

 

bulan penuh
terapung di langit timur
muson menghela awan
akankah hujan ikhlas menepi?
mengerti bumi merindu kemarau

_c_

 

 

.

18 thoughts on “di sini ada bulan

  1. monda says:

    Titik yang puitis ….
    cantik lho fotonya

      Makasih Bu Mon..
      Main auto itu Bun.
      Lagi seneng motret ni Bu. Besok-besok posting foto lagi. Hehe…

      Btw, Bu Mon, boleh ganti panggilan gk? Bu Mon masih seusia kak Julie kan? Jadi kupanggil ‘kakak’ saja ya Bu? Hehe…

  2. Sugeng says:

    Bulan bersinar dalam gelap disandingkan dengan blog berbackground gelap. Lengkap deh, jadi setitik cahaya pembawa sinar di dalam kegelapan :mrgreen:

    Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan

      Hihi..terimakasih Pak Sugeng. Semoga suka dengan setitik cahaya itu ya, Pak. 🙂
      Salam damai penuh cinta dari seberang, Pak Sugeng. 🙂

  3. choirunnangim says:

    assalamu’alaikum..?
    bicara tentang Bulan, heuh apa ya motivasi pertamanya ko Bulan gitu,,,,?
    ada pendapat bahwa kebnyakan Wanita suka Bulan, benarkahh?

      wa’alaikumsalam..
      motivasinya karna bulannya bagus 🙂
      Nah kalau perempuan suka bulan, itu bener banget. Bahkan perempuan bersahabat dengan bulan. Bulan selalu berkunjung setiap bulan. 😉

  4. ais ariani says:

    aaarrrrrgkhhhhh…
    buka ini kok pass banget sih antara header-foto ini-themes-dan puisinyaa
    *walaupun agak gak dong yah
    hahahahahah…
    dasssar aisss…

      aarrggkkhh…Ais bisa ajaaah… :mrgreen:
      Aku juga lagi seneng nih dengan theme ini, juga header & background yang sama. Hihi…dasar narsis ya.. 😛
      Bahasa sederhana gitu masa gk dong. Hihi… Makna denotatif kok itu.

  5. Pendar Bintang says:

    Hani gak pernah berhasil memotret gambar bulan…. 😥

    Bumi memang merindu kemarau, Bali…sudha tak hujan beberapa hari ini gantinya jadi kering dan gerah….rindu pohon2 hijau dan semilir angin sejuk…. bumi emang sudah panas 😦

      Itu juga setelah beberapa kali take. Hehe.. Mesti menunggu angin menghalau awan dulu. 🙂

      Di Jogja hujan turun sehari-hari. Tahun 2010 kemarin hampir tidak ada kemarau. Hujan terus. Tidak ada musim yang sehari-hari kemarau, kering tanpa hujan. Selalu ada hujan. Tahun 2011 ini juga masih hujan. Maka bumi merindu kemarau. Merindu hari tanpa hujan. Hangat dan mentari bersinar terang. 🙂

  6. tutinonka says:

    Fotonya bagus, meski menimbulkan kesan rada-rada muram (awan hitamnya itu lho, serem … ).

    Puisinya? Ciamiiik … 🙂

      Terimakasih Bunda. Waktu purnama itu langit di sini memang mendung Bun. Jadi mesti menunggu dia muncul dari balik awan dulu. Tapi aku suka dengan gurat-gurat di sampingnya. Ada kesan gimanaaa gitu ngeliatnya. 🙂

  7. niQue says:

    jeng TT, lagi sedih kah?
    saya liat fotonya itu seperti sedang bermuram durja?

      Yang sedih langitnya kali Niq, karna dia belum bisa kasih kemarau buat bumi. Hehehe…

  8. Nandini says:

    dua kali aku terdiam. pertama oleh foto bulan penuh. kedua oleh kalimat di bawahnya.

    deeeeuuuh mbak Tt pinter banget milih diksinya.. pas 😳

Any comments?

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s