assalamu’alaikum..?
bicara tentang Bulan, heuh apa ya motivasi pertamanya ko Bulan gitu,,,,?
ada pendapat bahwa kebnyakan Wanita suka Bulan, benarkahh?
wa’alaikumsalam..
motivasinya karna bulannya bagus 🙂
Nah kalau perempuan suka bulan, itu bener banget. Bahkan perempuan bersahabat dengan bulan. Bulan selalu berkunjung setiap bulan. 😉
aaarrrrrgkhhhhh…
buka ini kok pass banget sih antara header-foto ini-themes-dan puisinyaa
*walaupun agak gak dong yah
hahahahahah…
dasssar aisss…
aarrggkkhh…Ais bisa ajaaah…
Aku juga lagi seneng nih dengan theme ini, juga header & background yang sama. Hihi…dasar narsis ya.. 😛
Bahasa sederhana gitu masa gk dong. Hihi… Makna denotatif kok itu.
Hani gak pernah berhasil memotret gambar bulan…. 😥
Bumi memang merindu kemarau, Bali…sudha tak hujan beberapa hari ini gantinya jadi kering dan gerah….rindu pohon2 hijau dan semilir angin sejuk…. bumi emang sudah panas 😦
Itu juga setelah beberapa kali take. Hehe.. Mesti menunggu angin menghalau awan dulu. 🙂
Di Jogja hujan turun sehari-hari. Tahun 2010 kemarin hampir tidak ada kemarau. Hujan terus. Tidak ada musim yang sehari-hari kemarau, kering tanpa hujan. Selalu ada hujan. Tahun 2011 ini juga masih hujan. Maka bumi merindu kemarau. Merindu hari tanpa hujan. Hangat dan mentari bersinar terang. 🙂
Fotonya bagus, meski menimbulkan kesan rada-rada muram (awan hitamnya itu lho, serem … ).
Puisinya? Ciamiiik … 🙂
Terimakasih Bunda. Waktu purnama itu langit di sini memang mendung Bun. Jadi mesti menunggu dia muncul dari balik awan dulu. Tapi aku suka dengan gurat-gurat di sampingnya. Ada kesan gimanaaa gitu ngeliatnya. 🙂
Kurang besar sitik gambarnya Jeng 🙂
Bisa si di-croping biar jadi besar. Tapi aku suka foto yang asli, hihihi… 😀
Thanks ya Cahya. 🙂
Bahasanya susaaaah! 😀
Susah mana sama bahasa iklan? Hahaha…
Titik yang puitis ….
cantik lho fotonya
Makasih Bu Mon..
Main auto itu Bun.
Lagi seneng motret ni Bu. Besok-besok posting foto lagi. Hehe…
Btw, Bu Mon, boleh ganti panggilan gk? Bu Mon masih seusia kak Julie kan? Jadi kupanggil ‘kakak’ saja ya Bu? Hehe…
aku takut kalau buat foto langit apalagi malam 😦
Kenapa mb Lid? Langit malam kan keren… 🙂
Bulan bersinar dalam gelap disandingkan dengan blog berbackground gelap. Lengkap deh, jadi setitik cahaya pembawa sinar di dalam kegelapan
Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
Hihi..terimakasih Pak Sugeng. Semoga suka dengan setitik cahaya itu ya, Pak. 🙂
Salam damai penuh cinta dari seberang, Pak Sugeng. 🙂
assalamu’alaikum..?
bicara tentang Bulan, heuh apa ya motivasi pertamanya ko Bulan gitu,,,,?
ada pendapat bahwa kebnyakan Wanita suka Bulan, benarkahh?
wa’alaikumsalam..
motivasinya karna bulannya bagus 🙂
Nah kalau perempuan suka bulan, itu bener banget. Bahkan perempuan bersahabat dengan bulan. Bulan selalu berkunjung setiap bulan. 😉
aaarrrrrgkhhhhh…
buka ini kok pass banget sih antara header-foto ini-themes-dan puisinyaa
*walaupun agak gak dong yah
hahahahahah…
dasssar aisss…
aarrggkkhh…Ais bisa ajaaah…
Aku juga lagi seneng nih dengan theme ini, juga header & background yang sama. Hihi…dasar narsis ya.. 😛
Bahasa sederhana gitu masa gk dong. Hihi… Makna denotatif kok itu.
wow, cuma satu bait. tapi bener2 mengena di hati saya. nice poem
Terimakasih Pak Ali. 🙂
Hani gak pernah berhasil memotret gambar bulan…. 😥
Bumi memang merindu kemarau, Bali…sudha tak hujan beberapa hari ini gantinya jadi kering dan gerah….rindu pohon2 hijau dan semilir angin sejuk…. bumi emang sudah panas 😦
Itu juga setelah beberapa kali take. Hehe.. Mesti menunggu angin menghalau awan dulu. 🙂
Di Jogja hujan turun sehari-hari. Tahun 2010 kemarin hampir tidak ada kemarau. Hujan terus. Tidak ada musim yang sehari-hari kemarau, kering tanpa hujan. Selalu ada hujan. Tahun 2011 ini juga masih hujan. Maka bumi merindu kemarau. Merindu hari tanpa hujan. Hangat dan mentari bersinar terang. 🙂
Fotonya bagus, meski menimbulkan kesan rada-rada muram (awan hitamnya itu lho, serem … ).
Puisinya? Ciamiiik … 🙂
Terimakasih Bunda. Waktu purnama itu langit di sini memang mendung Bun. Jadi mesti menunggu dia muncul dari balik awan dulu. Tapi aku suka dengan gurat-gurat di sampingnya. Ada kesan gimanaaa gitu ngeliatnya. 🙂
jeng TT, lagi sedih kah?
saya liat fotonya itu seperti sedang bermuram durja?
Yang sedih langitnya kali Niq, karna dia belum bisa kasih kemarau buat bumi. Hehehe…
fotonya cocok dengan latar blognya Mbak, jadi berasa nunggu detik2 keluarnya Wolverine 😀
Jadi ingat Bella. Hihi.. 🙂
Hujan masih belum mau menepi, malah semakin menderas 😀
Itulah mengapa bumi kangen banget sama kemarau. Hihi.. 😀
bulan berpendar cahaya di langit malam yang indah
Terimakasih mb Lely.
Jadi ingat Hani Pendarbintang. 🙂
merinding bacanya. apalagi didukung ama foto… terasa sunyi seluruh isi bumi.
Wuiii…Icen.. Aku malah jadi merinding membaca komenmu. 😀
Suka deh sm fotonya..
Makasih mb Orin. 🙂
potona keren mbaa,, secercah cahaya ditengah gelap malam.. aheey
dua kali aku terdiam. pertama oleh foto bulan penuh. kedua oleh kalimat di bawahnya.
deeeeuuuh mbak Tt pinter banget milih diksinya.. pas 😳