Postingan ini melanjutkan postingan saya kemarin yang bercerita tentang gigi palsu. Mungkin ini sedikit pelepas perasaan. Sebenarnya agak kurang cocok dipost di blog yang dibaca banyak orang, tetapi tak apalah, toh ini tentang saya sendiri, dan kalaupun ada seseorang, tidak akan saya sebutkan namanya :). Sebelumnya saya minta maaf dulu kalau postingan ini nanti menyinggung siapa pun. Saya hanya ingin berbagi, supaya terlepas apa yang seringkali masih muncul di hati.
Dari judulnya, apa yang terbayang oleh teman-teman? Bahwa saya takut cantik? Ya, demikian adanya. (Katanya takut cantik, tapi narsis gak ketulungan, hihi….). Jadi dulu saya pernah ditegur oleh seseorang dengan kalimat yang entah mengapa terngiang dan seringkali muncul ke telinga lagi. Intinya adalah bahwa saya melakukan banyak usaha untuk memermak diri supaya terlihat lebih cantik. Dengan memakai kawat gigi lah, dengan memakai kaca mata lah, dan lain-lain. Tentu saja tuduhan itu tidak benar. Saya memakai kawat gigi memang untuk estetika, tapi bukan semata-mata supaya kelihatan cantik. Saya memakai kaca mata memang karna mata saya minus. Saya bahkan lebih cantik tanpa kaca mata, menurut saya. Tetapi ternyata teguran itu mengena ke hati saya sehingga seringkali mengontrol sikap dan keputusan saya. Seringkali saya merasa takut untuk melakukan apa-apa yang nantinya bisa membuat saya tampak lebih cantik. Seperti ketika saya memutuskan untuk mencabut gigi saya dan memakai gigi palsu, teguran itu kembali terngiang-ngiang di telinga. Kamu cuma ingin cantik kan, Tik?! Dan hati nurani saya selalu menolak. Tidak! Saya tidak ingin jadi cantik. Tidak! Maka sebelum saya mendengar alasan-alasan kesehatan, bahkan yang lebih mengerikan ancaman kista dan kanker rahang, saya tetap bersikukuh tidak mencabut gigi saya. Saya biarkan saja gigi saya itu maju karna saya tidak mau melakukan perawatan hanya karena alasan estetika atau supaya terlihat cantik. (Tapi kalau dengan gigi maju pun saya tetap terlihat cantik, yaa….bagaimana lagi… #plak ). Maka kalau membaca postingan saya tentang gigi, saya seringkali menegaskan bahwa usaha ini bukan untuk membuat saya jadi cantik. Ya, karna saya masih terngiang teguran yang membuat saya takut cantik. Hmm…nampak kekanakan sekali ya saya ini :(.
Tetapi saya mau cukupkan perasaan saya itu di sini, sekarang. Saya tidak ingin lagi dihantui oleh perasaan itu. Saya mau bilang di sini bahwa usaha apapun itu yang kita lakukan yang bisa membuat kita terlihat cantik tidak akan berarti apa-apa kalau hati kita tidak ‘cantik’. Yap. Komentar Bunda Monda dan teman-teman di postingan kemarin mengingatkan saya lagi akan hal itu. Saya mungkin takut cantik oleh apa yang terlihat mata, tapi saya tidak boleh takut cantik oleh apa yang terpancar dari hati. Seperti sahabat saya pernah bilang: “good looking makes you pretty but a great heart makes you beautiful”. Maka saya memilih menjadi beautiful daripada sekedar pretty.
Salam,
titik
#btw, ini postingan serius amat yak!! Hihihihi……
Kalo menurut saya sih, yang penting nyaman aja mbak. Kalo perasaan nyaman, seseorang akan terlihat cantik/ganteng. Kayak contoh cabut gigi itu, kalo dicabut memberi rasa nyaman dari bayang2 efek yang akan timbul, kenapa tidak !!! Daripada dibiarkan membuat tdk PEDE & aura cantik/ganteng meredup seiring PEDE yang turun… Yoo ora ??
betul Mas… Yang penting nyaman. Semua orang butuh kenyamanan kan ya? 🙂
kayak lagunya ChiBi donk mbaknya, “… cantik cantik dari hatimu …’
wii….gak kusangka, selain penggemar JKT48 masnya penggemar ChiBi juga… 😉
Sssstttt, jgn keras-keras donk …
xixi.. kasus yang unik..
padahal mo diapain pun, Tt itu emanglah cantik dari orok.
tanyain bapak di purworejo klo gak percaya.. 😛
#klo bundo suka kuatir dibilang ganteng..
hahaha…..kalo pas nari dandan laki, aku seneng dibilang ganteng 😀
Terkadang, kata2 dari orang yang ditujukan untuk kita begitu menancap dan terngiang tiap saat, padahal kita mati2an berusaha untuk tak terpengaruh. Dan itu bisa bertahan sampai kapanpun. Saya nggak tau itu apa istilahnya, tapi mungkin ada definisinya.
Dan ini kadang amat menyiksa bagi yang kepekaannya tinggi seperti saya (dan mungkin Mbak Ttt juga). Penginnya membuang sejauh2nya, tapi tak berdaya.
Tapi mau gimana lagi?
Nggak tau juga, adakah orang lain yg merasakan hal yg sama?
Mungkin saya yang terlalu ‘lebay’ ya Pak.. Hehe…
nggak kok Ti, samaan suka terngiang ucapan orang,
ini juga masih merasa2 ucapan orang dua hari lalu…, sebetulnya nggak negatif …, tapi mungkin akunya yang salah pengen kelihatan positif terus
Yg lain lagi, ada yg bilang dokternya nggak mau senyum, lha mau kelihatan senyum gimana di balik masker he..he…, tapi itu bikin mengevaluasi diri, mungkin aku harus belajar senyum dengan mata, wk..wk…
Iya ya Bun, padahal kadang kala itu melemahkan kita. Tapi ya gimana, wong ya kita gak berusaha mengingat-ingat, cuma kadang nongol aja tanpa diminta. Hehe…
Belajar senyum lewat mata ya Bun? Bisa…kalo senyum kan matanya sedikit menyipit. Hihi….
yang ngomong itu gak tau aja klo MS punya senyum yang fenomenal. ciyus!
Ihhh jangan di dengerin orang ngomong kayak gituy
udah terlanjur didenger dan nancep di hati… Hihi…
Tapi sekarang udah kubuang kok… 🙂
Dalam kondisi apapun Jeng Tt tetap cantik koq. Salam
semoga beneran beautiful ya Bu, bukan hanya pretty 🙂
menjaga dan memperbaiki hati akan berbinar dalam raut muka, gerak bibir, pandang mata, tingkah laku sang empunya menjadi sangat cantik…
Benar sekali Pak Azzet. Selamat hari Jumat…
Oh ada seseorang yg membuat mu traumatik atas kecantikan sendiri ya Tik? Semoga diampuni dosanya sebab merasa cantik adalah hak semua perempuan 🙂
Terlihat cantik juga hak semua perempuan ya Uni. 🙂
Sudah saya lupakan mulai sekarang kalimatnya itu kok Uni 🙂
wadow..kalo toh pengen cantik apa salahnya to?
temanmu yang bilang itu kalo cewek berarti takut kesaing, kalo cowok, ia takut terpikat padamu hahaha
Waduh….analisamu itu kok medeni e mb… Hihihi….
Kenapa takut cantik ?
Saya rasa semua yang kamu lakukan itu adalah biasa saja … dan sah-sah saja …
bukan suatu upaya berlebihan yang over do …
Let’s say …
tiap pagi saya nyisir rambut … (and I think everybody does …) apakah ini tidak boleh ?
So jangan takut untuk kelihatan cantik …
Salam saya
Terima kasih, Om. Yang saya lakukan itu biasa-biasa aja kan ya Om 🙂
Saya rasa kalau beliau punya masalah (gigi) seperti saya, beliau mungkin akan melakukan hal serupa jg seperti saya.
Iya, Om. Sekarang gak takut lagi kok. Just be myself. Mau nyisir ya nyisir, mau dandan ya dandan, mau pakai baju macem-macem ya pakai baju macem-macem. Sepanjang masih dalam batas normal dan tdk mengganggu org lain. Saya juga aneh, kenapa bisa terpengaruh oleh kalimat itu. Yang penting sekarang sudah tidak lagi. 🙂
gigi itu gak hanya dilihat dari fungsi estetika aja…
kan ada fungsi untuk mengunyah, ada juga untuk fungsi berbicara..
gigi terlalu maju kan ada beberapa huruf yang pengucapannya jadi kurang jelas kan? klo gak salah si F, V, W
Dan gjgi yang udah dicabut dan gak pake gigi palsu bisa memicu ketidaknyamanan lain, seperti gigi geser, miring, tumbuh lbh panjang dan yang annoying kalau sampai terjadi gangguan sendi.
sekian dan salam kenal ^^„
Terima kasih penjelasannya.
Kalau bu dokter sudah berbicara, tenanglah kini hatiku. ^_^
Salam kenal juga mb Nit… 🙂
Aneh juga ada orang yang takut cantik.
Kalau bisa dua2nya, beautiful and pretty bagus juga kan?
Ada latar belakangnya 🙂
Lagipula Tt chan, kenapa harus takut untuk terlihat cantik? Tuhan aja menyukai keindahan, masa kita ga boleh memperindah diri, asal ga lebay mah aku pikir wajar, harus malah 😀
Abaikan aja pendapat negatif orang mah, yg penting dirimu cantik luar dalam *tsaaaah* 😉
Iya Teh, sudah aku buang jauh-jauh… Tp semangat memperbaiki diri & hatinya harus tetap ada 🙂
Mbak titik cantik kok karena sudah berfikiran seperti ini (bahwa harus cantik dari dalam hati) 😀