19 Maret 2013
Hari ini adalah hari yang pernah sangat saya tunggu-tunggu, tetapi ketika sampai pada saatnya, hari ini menjadi hari yang begitu berat untuk dilalui. Manusia sering begitu ya, menunggu suatu waktu tetapi ketika sampai pada waktunya malah galau. Gimana donk? 😀
04:00 JST
Bangun dari tidur yang mungkin hanya dua-tiga jam. Mandi sebentar lalu bersiap. Pukul 05:00 sudah memesan taksi untuk menjemput di hotel. Bus dari Naruto Highway menuju Kansai Airport Osaka berangkat pukul 05:30. Karena di Jepang segalanya on time, maka memesan taksi pukul 05:00 sudah cukup untuk mengantar ke halte bus. Tidak terburu-buru, tetapi juga tidak menunggu terlalu lama. Dua taksi yang akan membawa kami, saya-bapak-kakak-barang2, sudah siap di depan ketika kami turun pukul 5 kurang 10 menit. Tiga orang, dan….rrr….2 koper besar, 1 tas besar, 2 koper kecil, tiga kardus boneka hinamatsuri, 1 ransel, 1 tas slempang, 1 tas kamera, 2 tas tangan. Omigod…..
Pukul 05:15 kami sudah sampai di halte bus Naruto. Sampai di sana, kami bertemu kawan orang Kenya yang juga akan back for good seperti saya. Dia diantar oleh kawan kami orang Jepang menggunakan mobil. Kami berlima pun menaiki highway menggunakan monorail. Setelah turun dari monorail, kami masih perlu berjalan menaiki tangga/menggunakan lift untuk sampai di haltenya. Dengan barang bawaan saya yang begitu banyak, saya perlu bolak-balik untuk membawanya. Untunglah ada kawan-kawan saya itu, jadi bisa membantu membawa.
Sampai di atas, tak berapa lama datang kawan saya orang Fiji yang juga akan pulang setelah wisuda hari kemarin. Dia juga diantar kawan orang Jepang yang merasa kepagian mengantar ke halte pukul 05:00 dari asrama 😀 . Yah, karena orang Jepang terbiasa on time dan sudah hapal estimasi waktu dari rumah sampai halte, sedang kita terbiasa tidak on time, jadi lebih baik nunggu daripada ketinggalan bus. Hihi…
Sebelum bus datang dan kita harus berpisah, mari berfoto bersama dulu. Eh…saat kami berfoto, terdengar suara tapak sandal sedang berlari dan nafas yang ngos-ngosan. Rupanya dua teman kami, satu orang China dan satu orang Jepang berlari karna ingin menguntabkan (melepas kepergian) kami. Mereka pun langsung bergabung berfoto bersama. Motretnya hanya dengan HP jadi banyak red-eye-nya deh.
05:30
Pukul 05:30 kurang sedikit, bus tujuan Kansai Airport, Osaka pun datang. Sopir memberi karcis untuk bagasi kita lalu memeriksa tiket. Penumpang dipersilakan masuk dan sopir menaikkan barang-barang kita ke bagasi. Ya, di Jepang, sopir bekerja sendiri. Dan kita tidak perlu memberi tip untuk jasa menaik-naikkan barang-barang kita tersebut karna itu sudah menjadi bagian dari tugasnya.
Pukul 05:30 bus pun berangkat… Melambaikan tangan pada kawan-kawan yang mengantar di luar. Ah….see you, Naruto…
Setelah dua tahun menghabiskan hari-hari di Naruto dengan segala suka-dukanya, dengan kenangan, harapan, kegagalan, bangkit, dan lain sebagainya, akhirnya hari ini sampai juga. Dan kita harus berpisah, pulang kembali membawa segala kenangan yang ada di sana. Kembali teringat kata-kata yang terucap saat awal dulu: jarak ribuan mil itu dekat dan dua tahun itu cepat. Indeed, semuanya terjadi seperti yang terucap. Hatiku bergetar lagi menuliskan ini. Di jalan, matahari pagi pun bangun. Ah….fajar terakhir yang kulihat di Jepang. Oo…tidak, bukan…bukan yang terakhir, bukankah kaubilang ‘sampai jumpa’? Semoga kelak akan menjumpai lagi fajar di negeri sakura. Amin.
Bus melaju dengan tenang menembus pagi yang lengang. Saya dan Bapak berbincang di jalan. Saya tidak ingin tidur di jalan, begitupun Bapak. Tak terasa bus telah tiba di pemberhentian yang kita tuju: Kansai airport. Kita semua turun dan mengambil bagasi kita. Masih terlalu pagi, counter check in Garuda belum buka. Baiklah, kita istirahat dulu. Saya turun ke lantai 2 untuk membeli beberapa makanan untuk oleh-oleh, seperti Kit-Kat rasa matcha dan sakura. Setelah dirasa cukup, saya kembali ke lantai 4 dan mengantri di counter check in. Sudah bersiap dengan bagasi yang bejibun sekaligus jawabannya. Petugas di counter adalah orang Jepang. Bagaimana kabar bagasi saya yang sudah pasti overweight itu? Berapa yen yang harus saya bayar? Besok lagi ya ceritanya… Hehe…. 😀
pingin tau bawa apa aja mbak dibagasi hehehe
Aku juga wondering, ini bawa apa aja sih??? 😄
Okkkk *nyimak*
Stay tune ya Cyin… :-*
Aku jadi ikut sediiiiiiih :’)
giliran hati udah menyatu ditempat tersebut dan tiba2 harus pisah rasanya berat ya ti
wow bawa apa aja mba??
ada oleh2 buatku nggak?
hehe 😀
jadi ingat foto fajar (atau senja..?) ketika Tt awal di jepang.. yang Tt motret bolak balik pake timer itu..
bundo saja terharu mengenangnya, T… 🙂
Itu yang Tt habis balik tahun pertama, Bun… Yg jd cerita Tanti & Nanang kan?
nah iya yang itu.. xixi.. bundo paling inget foto tanti yg lagi menunggu nanang itu.. 😛
Fajar terakhir untuk sessi ini Jeng Tt, ditunggu fajar-fajar berikutnya di sessi lanjutan. Salam
Amin, semoga masih akan ada fajar/senja selanjutnya 🙂
Pasti sedih bnget..
yng tegar ya mbak.
Hihi..sedih sesaat kok.. Habis itu bahagia 🙂
wah,jadi inget temenku yang dulu juga sekolah di luar, giliran mo pulang malah berat gitu.. 😀
Tapi habis sampai rumah lega kok Fit 😀
Ditunggu lanjutannya.. 😉
semoga kelak bs ke negeri sakura lagi yah mbak 🙂
Kunjungan perdana nih, ijin nyimak yah mbak titik 🙂
Aamiin… Silakan mb Thia 🙂
..
wew.. masih nyambung lagi..?
dari naruto pindahan ke purworejo, trus pindahan lagi purworejo ke jogja.. hehe..
..
Wkwkwk…biar jadi banyak judul postingan to Ta.. 😀
Wah,,,,,,, sering ketinggalan kabar dari negeri Sakura versi si Mba. tiba-tiba sudah fajar terakhir deh. Selamat kembali ke negeri tercinta Mba untuk membangun negeri kita tercinta.
Ditunggu cerita kelanjutannya ya.
Salam wisata
Makasih Pak Indra ^_^
selalu indah untuk dikenang, sakura…kawaiiii..
so kembali ke indonesia lagi ya tutha?
Iya Wiend, kembali ke tanah air.. ^_^
pasti terharu banget ya mbak meninggalkan tempat yang penuh kenangan kayak gitu >.<