Rapelan

Lama tidak memperbarui blog (padahal udah numpang nyampah semalam ๐Ÿ˜€ ). Apa kabar teman-teman? Semoga semua dalam keadaan sehat, tentram, bahagia, dan sejahtera. Amiiin…

Selama beberapa hari hiatus dari celoteh .:tt:. ini, sebenarnya banyak yang ingin saya ceritakan. Tapi karna kelamaan, jadi sudah tidak menarik lagi (hiks). Tapi ndak papa deh, saya ceritakan beberapa kegiatan saya waktu liburan Golden Week kemarin ya. Ini cuma bakal berisi curhatan ndak penting lho. Yang mau baca boleh lanjut, yang ndak, boleh klik tanda x di pojok kanan atas ;).

Di Jepang ada hari libur tiga hari berturut, tanggal 3, 4, dan 5 Mei yaitu Constitution Memorial Day, Greenery Day, dan Children’s Day. Nah, biasanya libur Golden Week (GW) ini digunakan oleh orang-orang Jepang untuk mudik. Di liburan GW ini juga bertabur potongan harga di mana-mana. Bagi yang tidak kuat godaan diskon macam saya ini, lebih baik jangan menyengajakan diri mengunjungi mall, pertokoan, dan sebangsanya kalau tidak mau dompet akhirnya menipis. Tapi apa mau dikata, saya terlanjur ‘mampir’ ke mall dan tergoda rayuan diskon. Tapi tak kusesali kok karna saya dapat satu set yukata dengan harga murah. Rencananya mau dipakai rame-rame dengan teman-teman waktu festival musim panas nanti. Hehe…persiapannya jauh-jauh bulan (bukan cuma hari :D). Jadi tenang saja, saya punya banyak teman yang juga tak tahan godaan diskon. Hehehe…. ๐Ÿ˜€

Sebenarnya yang ingin saya ceritakan bukan hanya tentang GW, tapi juga tentang betapa getolnya saya jualan makanan Indonesia di beberapa kegiatan di sini.

21-22 April 2012

Di Tokushima ada beberapa kegiatan yang diadakan dalam waktu bersamaan. Salah satunya World Soul Food Festival yang diadakan selama 2 hari, Sabtu-Minggu, 21-22 April 2012. Kami, teman-teman PPI Tokushima, berpartisipasi dalam kegiatan itu. Dengan semangat ’45 kami (lebih tepatnya mereka) membuat bakso, menusuk ayam untuk disate, dan menerima titipan-titipan makanan yang akan dijual di festival tersebut.

Itulah wajah-wajah penjual bakso, sate, lumpia dkk dari Indonesia :D. Satenya laris manis, dan aroma yang menyeruak darinya mengundang keingintahuan orang-orang untuk mencicipinya. Baksonya juga lho. Tetapi sayang, hari Sabtu itu saya ada kegiatan di kampus sehingga tidak bisa ikut membantu. Baru setelah kegiatan saya selesai, saya meluncur ke Tokushima dengan sisa-sisa tenaga (haiyah!). Kegiatan yang rencananya berakhir pukul 21.00 itu, dengan terpaksa harus ditutup pukul 16.00 karena hujan dan angin besar menerjang wilayah Tokushima. Ketika saya sampai sana, semua stan sudah tutup dan saya langsung dibawa ke rumah teman saya. LED Art Festival pun dibatalkan. Malam itu di rumah kawan saya, kami ‘menikmati’ suara angin yang menderu-deru dalam hujan yang lebat sambil menunggu informasi untuk kegiatan besok. Menurut ramalan cuaca, besok masih hujan angin. Dan benar saja, besok harinya dapat informasi kalau kegiatan hari Minggu dibatalkan karena cuaca tidak memungkinkan untuk dilanjutkan. Jadilah, Minggu itu kami pesta bakso dan sate :D. Kebetulan ada teman-teman orang Jepang yang berkunjung ke rumah kawan kami, jadi sekalian kita suguh dengan makanan Indonesia ini.

29 April 2012

Beberapa hari setelah pembatalan bazar makanan internasional itu, kawan kami mendapat info dari panitia kalau akan diadakan lagi bazar makanan international pada hari Minggu, 29 April 2012 sebagai pengganti kegiatan minggu lalu. Kami pun bersiap-siap lagi. Waktu ditanya: “besok jualan apa kita, Tik?”, saya tidak punya ide sehingga yang tercetus adalah masakan andalan ‘mie goreng’. Dan ide spontan itu pun disetujui dengan tambahan ‘kamu yang masak ya’. Sayapun berkereta ke Tokushima lagi. FYI, Naruto – Tokushima itu seperti Purworejo – Jogja, 1 jam perjalanan dengan kereta. Menginap di rumah kawan dan besok paginya berjualan lagi. Tak ada sate kali ini. Tak ada bau menyeruak yang menarik pengunjung. Ditambah lagi kami lupa membawa label nama makanan-makanan yang kami jual. Sepi, Saudara-saudara! Awalnya saya pesimis. Saya tetap membuat mie goreng di situ, biar kelihatan ada aktivitas. Dan dengan kertas dan spidol seadanya, kami tulisi jualan kami: mie goreng, sate telur puyuh, nasi kuning, bakso plus harga-harganya. Dan setelah itu ada harapan. Satu, dua, tiga pengunjung membeli dagangan kami. Dan akhirnya dagangan pun laris manis. Ternyata mie goreng sangat terkenal di Jepang. Ada pembeli yang bilang: “saya mau mie goreng, sudah lama tidak makan mie goreng”. Ternyata dia pernah ke Bali dan makan mie goreng di Bali. Puji Tuhan, mie goreng habis bahkan nambah bahan lagi untuk masak lagi :D.

5 Mei 2012

Hari Sabtu, 5 Mei 2012 ada pertandingan futsal se-Jepang Barat (untuk para kenshuusei/perawat/peserta training) dan memperebutkan Piala KJRI Osaka, di Tokushima. Kami, pelajar dan perawat, sudah jadi satu dalam wadah PPI dan mereka sebagai anggota luar biasa. Jadi kami saling membantu dalam setiap kegiatan tanpa membedakan ini kegiatan pelajar dan ini kegiatan perawat. Begitu pula dengan kegiatan futsal ini. Dan kegiatan yang dihadiri Bapak Konsul Jenderal ini pun berjalan dengan tertib dan lancar. Saya membantu di upacara pembukaan untuk memimpin menyanyikan lagu Bagimu Negeri. Selanjutnya…jualan lagi :D. Kali ini kami menyediakan nasi kare, gado-gado, dan pecel. Karena teman-teman ini pada kangen masakan Indonesia, jadi dagangan kami pun cepat habis.

Piala KJRI Osaka Musim Semi 2012

mas MC, mb dirigent, Ibu Konjen, mas juri

saking sibuknya sampai lupa foto. Pas bersih-bersih baru deh ada yang motret.

Begitulah kegiatan saya selama beberapa waktu kemarin (siapa yang tanya, Tik? #sokcuek). Dan libur golden week pun selesai sudah. Kembali ke rutinitas perkuliahan, dengan semangat baru setelah penyegaran-penyegaran yang menyenangkan (meski lelah) tersebut.

Semoga kawan-kawan juga tetap semangat dengan pekerjaan, perkuliahan, dan segala aktivitas yang dimiliki ya… Terimakasih sudah membaca cerita saya ini. Salam ๐Ÿ™‚

#Hari ini dapat kabar bahagia ^_^
Selamat ya Say, mulai menghitung mundur ni.
Jaga kesehatan yaa…

##Selain di Jepang, mahasiswa yang jualan juga ada di Taiwan. ๐Ÿ˜‰

23 thoughts on “Rapelan

  1. LJ says:

    ckckck.. tukang masak iya, tukang cuci plus dirigent pulak.. ๐Ÿ˜›
    bersyukur ya T, selalu ada kegiatan yang membuat hati dan pikiran senang.

    #siapa bilang ini curhatan gak penting..? berbagi pengalamanmu di sana menyenangkan bagi kami yang membacanya, Tt sayang.

    • yustha tt says:

      Hahaha…jangan sampai kepleset lho itu, tukang cuci plus detergent ๐Ÿ˜€
      Bener Bun, menjaga hati dan pikiran tetap terisi dengan hal-hal positif.
      Terimakasih Bundo… ๐Ÿ™‚

      #jaga-jaga aja Bun ๐Ÿ˜‰

  2. vizon says:

    Asyik bener kegiatannya Tik..
    Di samping bisa berbaur dengan sesama orang Indonesia, tentu kegiatan tersebut juga bisa mengobati kerinduan akan masakan khas Indonesia ya Tik..?
    Mantap deh pokoknya.. ๐Ÿ™‚

    • yustha tt says:

      Terimakasih Uda.
      Iya, selain juga bisa bertemu dan beramah tamah dengan perwakilan pemerintah Indonesia di Jepang, Bapak-Ibu Konjen beserta anak-anak. Senang sekali rasanya, seperti bertemu dengan ‘orang tua’. ๐Ÿ™‚

  3. prih says:

    Aktivitas musim seminya ramai ya, bercengkarama sambil masak bersama memperkenalkan budaya masakan bangsa. Jaga kesehatan Tt aktivitas kampuspun makin menumpuk ya. salam

Any comments?