Cerita Cinta….

 

 

”Aku lelah Bram….aku sudah sangat lelah. Aku menyerah.”

 

”Yang aku tau kamu perempuan yang kuat. Kamu selalu semangat. Kamu tidak pernah mau kalah dengan keadaan. Selalu kamu yang mengalahkan keadaan.”

 

”Tapi kali ini aku merasa tidak mampu…. Aku menyerah Bram….”

 

”Hey…semangatlah Cin…”

 

 

Bram tau, di ujung sana seorang perempuan sedang terpuruk. Seorang perempuan sedang menangisi cintanya. Bram lah orang yang paling tahu apa yang dirasakan perempuan itu. Merasa kecil dan terabaikan, padahal cintanya pada lelaki yang dicintainya itu amatlah besar. Apa yang lelaki itu inginkan sebisa mungkin ia penuhi. Sebagai laki-laki, Bram sesungguhnya telah tahu bahwa lelaki yang dicintai Cinta tidak mencintai Cinta. Tapi Bram juga mengerti bagaimana perempuan itu telah ’terlanjur’ cinta pada sang lelaki. Dulu ketika awal Cinta menceritakan kebersamaannya dengan lelaki itu, Bram bisa merasakan kebahagiaan terpancar dari cerita Cinta. Bram pun tahu lelaki itu baik dan menyayangi Cinta. Tapi Bram merasakan cinta yang Cinta berikan tidak sebanding dengan perasaan sayang lelaki itu. Cinta perempuan itu teramat besar, cinta seorang perempuan pada laki-laki. Padahal rasa sayang lelaki itu tak lebih besar dari rasa sayang seorang teman biasa.

 

 

”Bram, hari ini aku pergi jalan-jalan jauuuuh sama dia. Wuih, seneng deh rasanya….”

 

”Hehe….sip lah! Nikmati saja kebersamaanmu dengan dia. Good luck ya…

 

 

Itu hanya satu dari banyak cerita Cinta yang menyiratkan kebahagiaan. Masih banyak cerita lain yang tak lupa Cinta bagikan kepada Bram. Hampir setiap hari perempuan itu berbagi hati pada Bram. Dan Bram pun telah terbiasa dengan semuanya itu. Sehari Cinta tak bercerita, Bram akan kehilangan, Bram akan bertanya-tanya: ada apa dengan Cinta hari ini? Adakah dia sakit? Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang menyiratkan kegelisahan. Sampai suatu hari Cinta terluka. Laki-laki yang dicintainya meninggalkannya. Laki-laki itu meninggalkan duka yang dalam pada hati Cinta. Laki-laki itu telah mengoyak kebahagiaan Cinta. Laki-laki itu telah mencabik-cabik harapan Cinta. Laki-laki itu telah merenggut semangat dan keceriaan Cinta. Telah tak dia dapati lagi Cinta yang bersemangat bahkan yang memberinya semangat. Telah tak didapatinya lagi Cinta yang ceria dan memberi keceriaan hari-harinya apabila mendengar Cinta bercerita. Telah tak didapatinya Cinta yang bercerita tentang bahagia. Yang ia dapati kini Cinta yang terpuruk. Yang ia dapati kini Cinta yang sedih. Yang ia dapati kini Cinta yang terluka. Yang ia dapati kini Cinta yang menangis. Tapi tetap ada Cinta untuknya setiap hari. Dan tetap ada Bram untuk Cinta setiap hari.

 

 

”Aku tidak mau jatuh cinta lagi Bram. Sakit.”

 

”Ssstt…sabar… Kamu hanya butuh waktu untuk memulihkan semuanya.”

 

”Aku nggak mau menikah Bram.”

 

”Hey, jangan bilang begitu. Menikah itu ibadah. Apa kamu tidak mau beribadah dengan jalan itu?”

 

”Aku beribadah lewat jalan lain saja.”

 

”Apa kamu tidak ingin hamil, melahirkan, menyusui, dan mengurus anak-anakmu? Anak yang lahir dari rahimmu?? Hey, itu keajaiban seorang perempuan. Kamu tidak ingin???”

 

”Braaaaaam………aku suka anak kecil, tapi aku nggak mau menikah! Aku benci laki-laki. Kecuali ayah dan kamu.”

 

 

Bram sangat tahu Cinta adalah perempuan yang sangat menyukai anak-anak. Bram pun tahu ketidakinginan Cinta untuk menikah hanyalah emosi sesaatnya. Bram sangat tahu, suatu saat nanti Cinta pasti berubah pikiran.

 

 

”Bram, mbak Sita sms aku terus tiap hari, cerita perkembangan baby di kandungannya. Wah….dia seneng banget kalo ngerasain bayinya gerak-gerak. Kamu tau kan, kakakku ini pernah takut gk bisa hamil gara2 kista. Sekarang dia udah hamil dan…..hmm gimana ya rasanya?”

 

”Hmm…pasti ajaib rasanya Cin.”

 

”Si Mita juga tu Bram, sering cerita kehamilannya. Kamu tau kan dia sahabatku, jadi dia sering cerita-cerita. Kemarin katanya dia ada flek, trus disuruh bedrest, wuih suaminya ngeladenin dia. Waduh, seneng ya merasakan hamil dengan suami siaga di sisinya. Aih, bahagianya……”

 

J suatu saat nanti kamu juga ngalamin Cin. Amin kan??”

 

”Aku harus mengubah doaku ni Bram, dari doa supaya dikuatkan untuk hidup sendiri, menjadi doa supaya diberikan pendamping hidup yang baik dan sesuai kehendakNya. Mudah2an Tuhan nggak marah ya Bram.”

 

J ahhh…..leganya…akhirnya kamu berubah pikiran. Tuhan pasti nggak marah lah Cin, Dia kan sayang sama umatNya, dia tahu umatNya sering lupa. Aku doain juga ya Cin.”

 

 

Bram merasa Cinta telah kembali. Ada sedikit harapan bagi Cinta untuk memulai hidupnya lagi, Bersyukur Cinta berada dalam lingkungan yang sibuk sehingga dia bisa lebih mudah melupakan masalahnya. Berulang kali Bram dapati Cinta sedang mengalihkan pikirannya dari masa lalunya menjadi berpikir tentang masa depan. Sering Cinta bercerita tentang harapan. Dan kini Cinta tak lagi bicara dan mengeluhkan tentang laki-laki yang telah meninggalkannya, yang telah meninggalkan luka (yang sesungguhnya tidak pernah dapat ia dilupakan). Cinta lebih banyak bercerita tentang pekerjaan, atau ponakan-ponakan, atau komunitas-komunitas baru yang dia miliki. Bram kembali menemukan Cinta-nya yang pernah hilang.

 

”Bram, aku pengen menikah. Ada nggak ya orang yang mau menerimaku dengan apa adanya aku? Aku yang rapuh. Aku yang cengeng. Aku yang kanak2. Aku yang penuh kekurangan???”

 

J Alhamdulillah. Akhirnya kamu mau beribadah dengan jalan itu. Pasti ada Cin. Kamu perempuan hebat. Pasti Tuhan berikan padamu pendamping hidup yang menyayangimu, yang melengkapi hidupmu seumur hidupmu.”

 

 

Bram berhenti mengetik smsnya dan dalam hatinya dia berdoa: seandainya Engkau berkenan, izinkanlah aku yang Kau pilih untuk mendampingi hidupnya. Amin. Ditekannya tombol kirim.

 

Di ujung sana seorang perempuan sedang berangan-angan akan masa depannya sambil tersenyum penuh harapan.

 

 

 

 .: tt :.

27 April 2009

21.35

di kamar kost…

(repost di kantor)

7 thoughts on “Cerita Cinta….

  1. frozzy says:

    luka itu memang akan tetap meninggalkan bekas, tapi hanya bekas, rasa sakitnya lenyap bersama waktu. i luv ur story sist….
    anyway, ada hadiah buat dirimyu di kulkas aku, diambil yah…
    http://frozenmenye2.wordpress.com/2009/04/28/awardhadiahkado-whatever-it-is-i-love-it/

    thanks sist…yups..suatu saat kita hanya akan ingat bahwa kita pernah sakit, tapi rasa sakitnya seperti apa sudah tidak akan kita ingat lagi….

    hwah….dapat hadiah????
    wow..wow..wow….makasih-makasih….tt ambil segera….

  2. Radhit bali says:

    hemm… ceritanya kerenz…
    ngomong ngomong cerita dari pengalaman pribadi neh…?
    hehehe… kunjungi blogku juga yaph

    hihihi…..mas orang ke sekian kali yang menganggap tulisan sy pengalaman pribadi…hehehe (sok idih gitu deh… 😛 )
    btw makasih ya dah mampir….
    siap meluncur ke blog IT nya mas Radhit

  3. ekaria27 says:

    Terkadang kita tidak melihat seseorang yang ada di dekat kita.
    Sometimes we take somebody for granted… gak merasakan keunikannya karena terlalu sering ada di depan mata. Mesti banyak2 minta kepada Tuhan agar mata hati berfungsi dengan benar..

    iya betul mb…. gajah di pelupuk mata sering tak terlihat….hehehe….

  4. masnoe® says:

    nice ceritanya mbak numpang mampir sebentar

    ternyata ceritanya asyik juga ya he he he

    salam kenal mbak masih newby nie jadi belum bisa kasih coment ya ! ! !

    makasih mas noe…..
    lagi suka ngoceh ni mas, syukurlah kalo ada yg suka, hehe…
    makasih dah mampir….

  5. Hary4n4 says:

    Hmmm..sebuah harapan dan cinta. Dua hal yg selalu mengikuti kehidupan ini. Betapa bahagianya jika harapan itu terkabul..apalagi bila menyangkut soal cinta. Saya suka ceritanya apalagi “isinya”. Oh ya, salam kenal ya dari Hary4n4 di Surabaya.

    makasih mas Haryana… (bener gk ni ngejanya??)
    syukur deh kalo ada yang suka sama celotehan ini…. apalagi bisa nangkep ‘isinya’….
    jadi semangat nulis saya mas..
    makasih ya…..

    lam kenal juga dari tt di yogyakarta….

  6. mT says:

    baru malem ni mampir di blog kamu sist… asik juga.. di tunggu deh posting yang laen…
    tentang “gajah di pelupuk mata”…. iya masa gajah segede ini g tampak y??? heee…

    .:tt:.
    hehehe…welcome to my home bro…
    thanks 4 visitting this site… jangan lupa masukiin google reader, biar update tulisanku…halah!
    btw, udah segede gajah to sekarang?? wakakak…. 😀

Any comments?

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s