Hari Minggu kemarin sekitar pukul 21.00 saya mendapat kabar kalau Mbokdhe (Budhe) saya yang adalah saudara sepupu Ibu, meninggal dunia. Tentu saja saya dan keluarga kaget karna tak mendengar kabar sakit atau apapun sebelumnya. Malam itu juga saya, bapak, kakak, dan ponakan menuju ke rumah duka. Sampai di sana sedang dibacakan doa oleh warga sekitar. Kami menemui keluarga dan mengucapkan bela sungkawa. Anaknya Mbokdhe lalu bercerita: “Simbok mau sambat adem, terus njaluk digelarke kasur neng kene. Bar wis takgelarke kasur kok terus ngomong: nyong arak bali..nyong arak bali. Ngono kui terus.” (Simbok tadi mengeluh dingin, trus minta digelarkan kasur di sini. Habis sy gelar kasur kok trus bilang: aku mau pulang..aku mau pulang. Seperti itu terus). Tidak berapa lama setelah itu Mbokdhe ‘pulang’ ke rumahnya yang kekal.
Mendengar cerita itu, Bapak jadi ingat saat-saat Simbah Kakung dari Ibu hendak berpulang (sy masih bayi waktu itu). Hampir sama seperti Mbokdhe sy. Simbah bilang: saya mau pulang..saya mau pulang.. Keluarga bingung karna pada saat itu posisi sedang di rumah. Om saya bilang: ini sudah di rumah. Tapi Simbah masih minta pulang. Lalu sama Om Simbah digendong ke tempat saudara, barangkali beliau mau pulang ke sana. Sampai sana ternyata Simbah masih minta pulang. Simbah bilang: rumah ini aku yang mbuat, tapi ini bukan rumahku. Akhirnya sama Om dibawa pulang lagi. Ternyata beberapa saat kemudian Simbah menghembuskan nafas terakhir, pulang ke rumahnya yang kekal.
Semoga mereka pulang dalam damai, berbahagia di sorga. Amin.
Karna kita semua sedang dalam perjalanan pulang dengan waktu sampai yang tidak pernah kita ketahui. Kita tidak bisa meminta dipercepat ataupun diperlambat. Kita hanya diminta siap setiap saat tiba di pintu rumahNya. Lalu kita beristirahat. Pulang.
—
Turut berduka cita ya Ti….
Pulang bagiku skr bukan hanya “mudik” ke Jkt, tapi juga “kembali” ke Tokyo. Dan kalau sampai waktuku pulang ke rumah Bapa.
EM
Karena hidup ini adalah Anugerah, maka Bersyukurlah untuk nafas yang akan kembali menjadi milikNYA. Karena kita semua akan kembali ke rumahNYA yang kekal.
Turut berduka dan teriring doa bagi seluruh keluarga, tidak ada air mata, melainkan bahagia melihat budhe kembali ke rumah Allah di Sorga. karena kita kuat karena DIA kuat
salam sayang mbak Tt
Ibarat pendaki, tujuan yang ingin diraih bukanlah puncak gunung, tapi kembali pulang dengan selamat;
Turut berbela sungkawa atas meninggalnya MbokDhe nya Mbak, semoga Almarhummah senantiasa tersenyum di samping Nya, Amin;
Turut berduka cita atas berpulangnya Budhe tercinta, semoga amal ibadahnya diterima dan keluarga yang ditinggalkan mendapat kesabaran juga hikmah yang baik.
Sungguh berpulangnya tiap tiap kita adalah suatu kepastian dan kita tak dapat menawarnya lagi bila saat itu tiba. Maka persiapkanlah hari itu dengan baik sedari dini.
Semoga kita semua mendapati saat itu dalam keadaan takwa kepada Nya.
Salam.. .
“Aku mau pulang” seperti kata-kata yang penuh ikhlas, dan siap untuk benar-benar kembali ya mbak… gaks emua orang siap dan ikhlas… JIka bekal sudah cukup, hati sudah siap, dan urusan dunia bukanlah yang terpenting… Mereka mungkin akan tidak ragu untuk memeluk sang pencipta di tempat yang penuh damai… *ngomong apa kau ini! ๐
bner kt mms kok tik “kita semua, dulu adalah satu. Lalu ledakan mencipta ruang, dan waktu mulai merayap. Sekarang kita sedang dalam perjalanan pulang, menuju rumah kita yang satu itu”.
quotenya bagus smua sih meski kdg nyleneh ๐ #hafal#
turut berduka cita ya mbak, semoga diberikan ketabahan untuk keluarganya
mereka yang mau meninggal… memang sudah “merasa” yaaa…
subhanallah,… speechles, inget Ibunya Dija.
semoga semuanya khusnul Khotimah
semoga semua amal ibadahnya diterima olehNya
salam kenal mbak ^^
semoga mbokdhe tenang di sisiNya ya dek
kita mendoakan saja
turut berduka ya mbak ๐
semoga amal budhe diterima di sisiNyaa, amiin
Innalilahi.. turut berbela sungkawa atas berpulangnya Mbokdhe Mbak Yustha
yah semoga saja kita yang juga sudah bersiap pulang ini, siap pula membawa sangu untuk dibawa oleh-oleh di atas sana
Turut berduka cita Mba Tt,semoga Mbokdhe di terima di sisiNya..
Siap ga siap kalo saatNya kita Pulang harus siap kan ..ke tempat yang lebih abadi..
turut berduka cita, damai dan cinta telah menyertainya disana…
jalan-jalan nih, mencari inspirasi…, hehe
salam ๐
turut belasungkawa atas budhemu mbak T..
semoga diterangkan jalannya dan diterima ditempat terindah disisiNya..
sejatinya kita memang sedang sama-sama mencari jalan pulang ya mbak..
semoga kita semua menemui jalan terbaik
turut berduka cita ya say, semoga dirimu dan keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapinya
semoga tenang dan amal ibadahnya diterima
sepertinya sudah punya feeling akan meninggal, sehingga mengucapkan “aku ingin pulang”
Turut berduka cita Titik… Peluks
Bailah kita menyiapkan diri untuk pulang dikala sudah tiba waktunya…