Di Jarimu
Oleh: Bernard Batubara
Laksmi, di permukaan mataku kau menuliskan luka,
Lalu memaksa bibirku yang sedang kaulumat dengan ucapan perpisahan membaca kata demi kata.
Kita begitu fasih mengahancurkan pilihan dan tak pernah tahu bagaimana cara mengembalikan.
Sementara air mata sibuk mencari jalan pulang,
takdir melingkar tenang di jarimu serupa kegagalan yang memaksa untuk diingat.
Aku tak mampu menulis di tanganmu,
sebab sebuah genggam tak cukup menahan puluhan rencana kepergian.
Kita begitu hapal cara saling menemukan,
tapi tak pernah paham bagaimana cara bertahan.
Di dadamu ada tulisan yang tak pernah selesai.
Tentang rindu yang lumpuh di tengah jalan dan cinta yang mekar di tempat lain.
Jauh dari yang tak akan kembali,
jauh dari yang tak akan pernah terjadi….
*puisi milik Bernard Batubara
*suara milik Rahne Putri
*video milik Tjah Aiu
puisinya bagus sayang videonya gak bisa di play. penasaran ama suaranya si Rahne
Kamu bakal termehek2, Dan!
Besok di kantor deh di-play-nya… 🙂
Aku bisa nebak kalo itu suaranya Rahnne, entah darimana 😀
ih…kok bisa sih…
ouch, puisinya menyentuh banget… 😳
sedih ya, Rangga… 😦
Tentang rindu yang lumpuh di tengah jalan dan cinta yang mekar di tempat lain.
Aahhh
getir banget kata-katanya …
Salam saya Tik
(26/10 : 6)
ah..Om…dikau mengambil baris yg telak mencabik-cabik hati… T_T
Terima kasih masih sudi bertandang ke blog ini, Om… 🙂
jadi pengin nangis bacanya mbak T_T
baru baca lho, belum play videonya
justru itu ekspresi hatimu yg sesungguhnya.. Tidak tercampuri intonasi dan lagu pembacaan puisi. Murni apa yang kaurasakan sendiri… Selamat menikmati kesedihan di jarimu, Pu 🙂
puisinya bagus.. tapi suara backsoundnya sesuatu banget..
*brrrrr dengernya hehe
wew setelah mendengar puisinya, saya kok jadi berdebar tentang cinta dan perpisahan …. sedih banget
puisi yang menyentuh dan kere..een
bedah saja dadanya tik, dan pindahkan bungamu ke potnya 🙂
puisi dan pembacanya kereen