Long weekend, ngapain?

Akhir minggu, atau biasa kita sebut weekend -bukan karna sok inggris,tapi karna kata itu lebih sering dipakai daripada bahasa indonesianya- adalah saat yang saya tunggu,apalagi jika pekerjaan sedang banyak-banyaknya,weekend jadi saat buat rest n relax. Hari sabtu biasanya saya gunakan untuk bersih2 & mencuci. Juga saat buat bercengkerama dengan anak2 kost dengan masak bareng atau bikin makanan bareng. Tapi kadang ibu kost ngeduluin kita mengirim makanan buatannya. Jika begini kita tak lagi bikin2,tinggal menikmati saja. Sering2 aja bu,hehe… Siang hari waktunya bermalas-malasan dan sorenya mudik ke kampung halaman. Itu kalo hari sabtu free dari kegiatan. Kalau pas ada kegiatan lain lagi ceritanya.

Mudik ke kampung halaman & bercengkerama dengan babe n ponakan adalah rutinitasku tiap akhir minggu. Kadang kakak n ponakan juga datang menambah kehangatan keluarga. Kalau pas kebetulan sahabat saya mudik,biasanya dia akan berkunjung dan mengisi malam minggu saya dengan cerita yang beraneka warna. Itulah malam mingguku.

Hari minggu saya ke gereja. Pulang gereja mampir alun2 nyari sarapan. Jam segini masih banyak pemuda2 yang habis olahraga n sarapan di penjual2 yang berjajar di pinggir alun2, atau keluarga yang sekedar jalan2 bersama anaknya yang masih kecil. Rame sekali alun2 di minggu pagi. Acara hari minggu selanjutnya adalah masak, bersih2 rumah dan bobo siang. Ah…ternyata tidur siang itu nikmat sekali. Kenapa ponakan2 itu harus disuruh-suruh untuk bobo siang ya?

Nah,itu adalah aktivitas saya tiap weekend. Dah hey..ada tambahan libur 1 hari lagi minggu ini. Itu artinya long weekend… Wah,senangnya bisa libur lebih lama. Jadi apa kegiatanku di long weekend ini? Boleh ya saya cerita.

Sabtu
Seperti biasa,sabtu adalah waktu bersih2 n mencuci. Sabtu ini saya mau mudik lebih pagi karna sudah janji mau nganter babe ke undangan. Jadi saya hanya mencuci,mandi,lalu mudik ke kampung halaman. Sampai rumah bapak sudah siap mau ke undangan. Jadi saya hanya istirahat sebentar lalu berangkat nganter bapak. Di tempat undangan bapak ketemu teman2nya & saya ketemu 2 guru SMP saya. Dulu waktu saya SMP mereka masih pacaran,e sekarang anaknya udah SD. Ternyata sudah 11 tahun saya meninggalkan sekolah yang mengantar saya ke masa puber itu.

Itu hari sabtu saya, selain tidur siang, bersih2 rumah & kasih semangat buat ponakan yang besok mau maju final bulutangkis PBSI Cup se-Kab. Purworejo.

Minggu
Saya ke gereja pagi,beribadah sekaligus menjadi saksi peneguhan teman saya menjadi majelis gereja. Pulang gereja seperti biasa cari sarapan. Setelah itu saya & bapak langsung meluncur ke Gedung Serba Guna untuk kasih suport ponakan yang maju final PBSI Cup. Sampai di lapangan,ponakan sedang pemanasan. Saya lihat lawan tandingnya juga sedang pemanasan. Waduh,badannya lebih besar dari ponakan saya. Pantas saja semalam ponakan tampak agak2 takut bertarung. Tapi dengan semangat & tekad yang kuat,ponakan pun maju bertanding.

Yup,waktunya tiba. Meski masih kecil,di pertandingan dia masuk kelas usia dini, dia tampak lincah di lapangan. Aku lihat dia sedikit grogi meski terus beraksi. Set pertama dia kalah telak 11-21. Waktu pergantian set kulihat dia menenggak minumnya hanya untuk menutupi perasaan kecewanya. Saat pelatih memberi arahan2 dia mengangguk2 sambil tetap menenggak minumannya. Tapi saat akan memasuki lapangan kulihat dia mengusap matanya dengan lengan bajunya. Ya..dia menangis.. Tapi tak lama karna setelah di lapangan dia kembali beraksi. Berada pada posisi seimbang berkali-kali akhirnya dia mengakui keunggulan lawannya dengan skor 18-21 di set kedua.

Ya,namanya prestasi harus diraih dengan usaha & kegagalan adalah pemacu untuk berjuang meraih kesuksesan. Bagi orang dewasa mungkin mudah memaknai kalimat itu,tapi untuk anak kecil,harus mencari istilah yang mudah dia cerna untuk menguatkannya lagi. Setelah sempat menangis seusai pertandingan & mendapat support dari ortu,pelatih, & teman2nya, ponakan saya kembali bersemangat lagi dan ikut memberi semangat teman2 satu klubnya yang ikut bertanding di kelas yang berbeda.

Yup! Seharian hari Minggu ini hampir saya habiskan di lapangan bulutangkis. Hanya saat istirahat kita sempat pulang & tidur siang, kemudian sorenya kembali ke lapangan lagi menyaksikan pertandingan selanjutnya & menunggu penerimaan piala untuk ponakan saya. Dia tampak sangat bahagia menerima piala meski sebagai juara 2. Sampai di rumah ditaruhnya piala pertamanya itu di samping piala kakaknya yang dulu menjuarai lomba macapat.

Saya bangga dengan ponakan saya yang meskipun masih kecil punya semangat yang begitu besar. Dia bilang: “Mbak,kalau Taufik Hidayat itu kan nama di bajunya ‘Hidayat T’ to mbak? Berarti aku besok ‘Candra P’ ya mbak?” Saya tersenyum bangga mendengarnya. Itu artinya dia ingin menjadi seperti Taufik Hidayat,memakai kaos bertuliskan namanya Puspita Candra Dewi menjadi ‘Candra P’ dan berlaga di tingkat dunia. Saya hanya bisa menyemangatinya untuk terus berlatih, makan teratur,dan menjaga kesehatan.

Itulah hari kedua.

Senin
Pagi2 2 ponakanku sudah bermain bulu tangkis di lapangan RT dekat rumah. Sepulang main mereka berdua mulai request masakan. Akhirnya kubawa mereka berdua ke pasar untuk memilih sayuran sendiri. Pilihan jatuh pada sawi hijau,tahu putih,& wortel. Untuk lauknya mereka memilih tempe,hehe..

Aktivitas selanjutnya: memasak. Dan anak2 makan dengan lahap..

Berhubung karakter di hp hbs,jd ckp segini ceritaku. Bagaimana long weekend kalian? Cerita ya