Bulan telah berganti. Selalu perasaan ini akan datang: merindukanmu… Seperti juga sebelumnya, hari ini pun aku menunggu kehadiranmu. Aku yakin akan hadirmu, meski kau tak pernah menjanjikan padaku kapan kau akan datang. Namun keyakinanku akan kehadiranmu, membuatku menunggu. Kali ini aku menunggumu. Seperti embun yang kuyakin akan datang esok pagi, begitulah aku menunggumu dengan keyakinan yang sama bahwa kau pasti datang.
Hari kemarin lusa kau belum menampakkan batang hidungmu. Mungkin kau masih menguji kesetiaanku. “Aku masih di sini sayang, masih menunggumu” batinku dalam hati. Hari kemarin kau juga belum datang, Aku hanya tersenyum membayangkan kau tertawa cekikikan di sana karna telah berhasil membuatku menunggu. Hari ini aku kembali mengintip ngintip, barangkali kau akan memberikanku kejutan. Tapi…ah…..kau masih belum juga datang…
Tidak biasanya kau membiarkanku menunggu terlalu lama. Apakah kau sedang sangat sibuk? Ataukah aku telah berbuat kesalahan padamu sehingga kau marah dan melupakan kebiasaanmu hadir mengunjungiku dan menemaniku meski hanya satu minggu dan setelah itu aku relakan kau pergi lagi menyelesaikan tugasmu. Taukah kamu, menahan rindu terlalu lama itu sangat menyakitkan? Hahhh…..aku sudah hampir marah. Bahkan aku sudah hampir melupakan kebiasanmu itu. Aku sudah hampir merelakan jika kau memang benar-benar tidak datang. Sudahlah….aku sudah lelah menunggumu. Sudah dua minggu sayang, dua minggu dari biasanya dan kau belum juga datang. Aku tau kesibukanmu, sehingga kau hanya punya waktu satu minggu saja untuk menemaniku. Aku terima waktu sempitmu itu. Namun jika sudah dua minggu kau belum juga datang, aku menyerah. Mungkin memang kau marah padaku dengan sebab yang aku benar-benar tak tahu. Mungkin kau sudah bosan padaku. Mungkin kau memang sudah tidak ingin menemaniku. Mungkin….. Teman-temanku sudah menyarankan padaku untuk mencarimu saja, jangan-jangan kau sakit, jangan-jangan aku yang sakit……..
Tak kutahu pukul berapa mataku terpejam. Yang aku tau aku merasakan ngilu yang amat sangat di ulu hatiku. Lalu air mataku pun menetes merasakan kerinduan yang amat sangat hingga merembet ke kepala dan perutku. Aku pusing, perutku sakit. Aku tergugu sendiri dalam kamar sempitku hingga aku lelah dan tertidur. Namun tiba-tiba aku merasakan sesuatu. Ada sentuhan halus yang kukenal betul itu sentuhan siapa. Sentuhan yang kurindukan selama ini. Sentuhan yang membuatku merasakan sakit yang amat sangat. Sentuhan yang dalam dua minggu ini begitu kutunggu. Sentuhanmu……….
Akhirnya kau datang juga sayang………
Temani aku seminggu ini. Dan akan kurelakan kau pergi lagi. Kuharap kau mau berjanji, bulan depan tak akan terlambat lagi dan takkan membuatku sakit karna terlalu lama menunggumu. Jangan membuatku takut dan khawatir kau sakit atau aku yang sakit seperti terjadi pada kakak atau teman-temanku. Berjanjilah wahai ‘bulan’…..
hate the waiting of that periodic guest :p
not the guest which I hate most but the syndrome which comes before it.
PMS.. uuuh… bisa bikin mood jumpalitan 😀 hehehe