(Masih) tentang Pepi & lika-liku pengiriman buku.

Mendadak nama ini menjadi trending topic di lingkungan perblogeran Indonesia. Sayang, trending topic dalam hal keburukan. Sungguh sangat disayangkan.

Saya mengenalnya, ah..saya tidak begitu mengenalnya, maksudnya saya tahu dia sekitar bulan 10 atau 9, tahun lalu. Dia nge-like postingan saya lalu mem-follow blog saya. Seperti sewajarnya pertemanan di dunia blog, saya mengunjungi blognya dan berkomentar di sana meskipun tidak pernah ditayangkan komentarnya. Ya, dia memoderasi komentar tetapi tidak meng-approve-nya. Saya lihat teman-teman yang nge-like postingannya adalah teman-teman yang saya kenal. Jadi saya pun merasa: oh, ini temennya teman2 juga, berarti saya yang belum kenal. Postingannya menyenangkan, sebenarnya. Apalagi dia sering mengunggah foto-foto karya seninya. Karna saya memang suka yang berbau seni, saya mulai menyukainya. Lalu dia membuat program Booksale, menjual buku-buku bekas dengan harga miring. Dan ya, inilah kebodohan saya. Belum pernah melihat wajahnya, belum begitu mengenalnya, tapi saya langsung percaya dengan online shop yang dilakukannya. Yup! Saya membeli buku-bukunya lebih dari 10 buku. Total harganya mendekati setengah juta. Bagi sebagian orang, uang segitu memang sedikit. Tapi bagi saya, itu uang yang lumayan kalau harus hilang begitu saja, bisa untuk bayar uang kost di Jogja 1 bulan, bisa untuk bayar listrik/telepon/air rumah Bapak, bisa juga untuk beliin mainan ponakan-ponakan. Karna saya tidak ada di rumah, saya minta dikirim ke kantor supaya bisa diterima teman kantor. Dan dia pun bilang untuk wilayah Jogja, akan diantar oleh pegawainya dan tidak dikirim lewat jasa pengiriman. Keren ya, punya pegawai segala. OK, saya tunggu ya Pep! kata saya.

Tanggal 4 November dia mengirim email yang mengatakan adiknya akan mengantar bukunya besok. OK, saya bilang ke teman kantor untuk nerima buku-buku saya itu dulu. Mau dibaca dulu juga boleh. Dan karena beliau sedang banyak tugas luar, tidak stand by di kantor terus, akhirnya saya bilang ke satpam kantor kalau ada yang mau kirim buku ke kantor besok, tolong diterima dan taruh di ruangan saya atau dititipkan pada teman saya –telpon Jepang-Jogja pakai duit juga kan ya jek… sorry, gw jadi itung gini..habis sebel sih-. Setelah 10 hari dari tanggal yang dijanjikan, si teman sudah balik ke kantor dan ngecek ke satpam apakah ada kiriman buku untuk Titik atau tidak. Dan seperti sudah diduga, tidak ada yang mengirim buku ke kantor donk.. Nil, nol, zero (ikutan Dani), gak ada! Hmm…saya konfirmasi ke Pepi. Dan beberapa hari kemudian dia mengonfirmasi bahwa buku yang saya pesan ada di rumah Jakarta, setelah dilist ternyata tidak ada di rumah Jogja, dan dia sudah minta adiknya mengirimkan tapi tidak ada kabar dari T*K* ke mana buku-buku saya itu. Lalu dia berjanji akan membeli buku-buku yang saya beli itu di Gramed dan mengirimkan pada saya. Saya masih sabar, tapi yang di Jogja sudah merasa ada sesuatu yang gak beres. Dia bahkan sudah bilang: “sudah, gak bakal nyampai itu bukunya!! Ini pasti penipuan!!”. Tapi saya masih belain Pepi, hanya karena dia blogger dan saya selalu merasa pertemanan dan persaudaraan di dunia blog itu baik. Saya bilang: gak mungkin lah, dia temenku ngeblog kok. Ya. Saya menganggapnya ‘teman’ saat itu.

28 November masih belum ada kiriman buku. Kalau tidak salah dia menulis di blognya tentang pengiriman paket yang tidak sampai. Lalu saya mengomentari, bilang bahwa buku saya termasuk yang belum sampai hingga saat ini. Dia membalas lewat email bahwa dia tidak mendapat pemberitahuan dari ekspedisi (kampret -Pepi) itu. Dia akan membeli lagi buku-buku saya & membawanya ke Jogja. Dia sendiri yang akan bawa. Dan katanya tinggal saya yang belum menerima buku-buku itu. Sekarang mari angkat tangan, siapa yang belum nerima buku-buku yang dibeli di Booksale-nya Pepi!! Lho…lho..lho…kok banyak?! Saya masih bersabar, mencoba mengerti kesulitannya akibat kesalahan jasa pengiriman. Saya kirim email yang sebenarnya sudah tidak sabar tapi disabar-sabarkan.

Kalau sudah kirim, entah itu pakai jasa ekspedisi atau diantar sendiri, minta tolong dikirimkan resi atau bukti pengiriman ya atau bukti barang sudah diterima oleh siapa. Hmm…meski aku memahami kesulitanmu, kesibukanmu, dll, tapi karna ini sudah 1 bulan dari tanggal pengiriman yg dijanjikan, yah…pastilah ada kecewa ya. 🙂
Maaf sebelumnya.

Salam.

Dan seminggu setelahnya dia balas dengan alasan baru lagi. Buku-buku saya dikirim oleh adiknya, dan adiknya salah menempelkan label nama dan alamat pengiriman, akibatnya buku saya terkirim ke orang lain. Orang itu akan mengirim balik bukunya lalu dia akan mengirimkannya pada saya. Duh, kasihan banget ya adiknya, masa iya segitu tololnya. O iya, dia juga berjanji akan mengembalikan separuh dari pembayaran saya. Meski setelah itu dia bilang lagi kalau saya boleh membatalkan pembelian dan dia akan mengembalikan seluruh uang saya. Dih, rugi di saya donk, sudah capek-capek main hati selama ini trus dibatalin gitu aja? Gak bisa!! Pokoknya saya mau terima bukunya. Kalau mau dikembalikan uangnya separuh ya silahkan saja, ini nomor rekening saya. Set! Dan saya sudah capek dengan urusan buku ini. Sementara itu saya malah menerima buku dari Pakdhe Cholik, baju dari teman ini, dan kiriman lain dari teman inu di saat saya menunggu buku dari Booksale Randompeps yang gak ada juntrungannya itu.

Beberapa waktu sebelum Natal, dia meminta ancer-ancer kantor saya karna katanya Dedo mau ke Jogja, jadi biar bukunya dibawa Dedo ke Jogja dan diantar ke kantor. OK, saya melembut lagi, saya kirimkan ancer-ancer kantor saya. Katanya Dedo bakal antar setelah proyek muralnya selesai. OK lah, apapun itu, yang penting buku sampai. Dan ternyata….tetep aja gak nyampai donk. Sampai beberapa waktu lalu dia komentar di postingan saya yang ini dan bilang kalau dia masih perlu ketemu saya untuk mengantar yang perlu diantar. Saya kaget bercampur haru. O my God, belum nyampai juga?? Dan jawabnya membuat saya nyengir kuda: Dedo malu mengantar bukunya ke kantor saya, padahal bukunya udah dibawa. Aduh…segitu cupunya kah si Dedo, sampai cuma ngasihin buku ke satpam aja malu?! Ah, sudahlah…saya sudah benar-benar capek!

Saya jadi malas mengunjungi blognya. Padahal dia rajiiiin banget update. Sehari bisa berkali-kali. Saya paling mengunjungi blognya kalau pas dia upload artwork-nya. Selainnya itu jarang. Apalagi sekarang bahasanya semakin ‘liar’ menurut saya, semakin keluar dari nyaman dibaca/didengar. Nyablak boleh lah, tapi jangan keterlaluan. Sampai akhirnya…..

Saya ini jarang buka twitter. Paling cuma buat share postingan aja. Kadang-kadang ngintip tapi gak sering. Lalu pas Kamis malam itu, tiba-tiba saya mbaca twitnya koko Arman yang bilang: yang masih bingung dengan penipuannya Pepi, silakan klik di sini, ngelink postingannya mb Alissa mama Raja dan mb Novi Bunny Cat. Hah?? Penipuan?? Pepi?? Buru-buru saya menuju postingan bunda berdua itu dan….nyeseg rasanya mengetahui kenyataan itu. Gak nyangka apa yang dibilang sama teman saya dulu benar: ini penipuan!! Saya lalu membaca twit2 teman-teman lainnya, juga bertanya pada mas Dani lewat DM. Dani menceritakan beberapa hal seperti yang ditulisnya di sini. Saya tidak menyangka, sungguh saya tidak menyangka!

Dunia blog dikotori oleh perilaku buruk seorang Pepi. Selama ini saya selalu merasa nyaman berteman dengan siapa saja di blog, tanpa prasangka buruk karna di blog kita bisa mengetahui teman-teman kita dari membaca tulisan-tulisannya. Pepi pun sering menuliskan kehidupan sehari-harinya bersama Dedo, tidak ada kecurigaan dari saya akan ada pemutarbalikan fakta. The beauty of blogging itu begitu saya rasakan. Tapi Pepi berhasil merusaknya!! Selamat, Pep!!

Hari Jumat saya sampai capek membaca postingan teman-teman tentang Pepi. Saya memang tidak sedekat teman-teman yang pernah chatting di whatsapp/LINE atau SMS bahkan telepon dengan Pepi. Saya tidak pernah berinteraksi seintens itu dengan Pepi. Puji Tuhan. Tapi saya ikut merasakan sakit hatinya teman-teman itu yang dikhianati oleh teman sendiri yang selama ini sering berbagi cerita hidup. Tega ya? Tega banget! Saya jadi tahu ternyata masalah dengan Pepi bukan cuma saya dengan pengiriman buku yang penuh liku-liku itu. Masih banyak yang lainnya yang kerugiannya lebih besar dari yang saya alami.

Seperti dituliskan teman-teman di mana-mana, Pepi bernama asli Oktasari Nurhirhaningsih. Telah melakukan kejahatan yang sama sejak 2009. Berganti-ganti nama dari Ata, Ata Noto, Sheno Monkey, juga Pepi. Foto dirinya bisa dilihat di blog mas Dani.

Kemarin malam, saya mendapat notifikasi si Pepi mengupdate tulisan baru berjudul “Terima Kasih” yang berisi penyesalan, permohonan maaf kepada teman-teman blogger semua yang telah dirugikan olehnya. Hmm….tentu saja di sana ada adegan nangis-nangis dengan kata-kata yang mengharukan pula. Kamu memang pandai merangkai kata, Pep. Saya akui itu. Saya pun jadi ingat kata-kata Rio di postingan saya kemarin.

kemudian kau berlutut, terbata menyatakan penyesalan, perilaku khas orang yang kalah..

Kamu bilang kamu mau belajar dari kesalahanmu. Itu bagus, Nak. Mudah-mudahan kamu istiqomah dengan keinginanmu itu. Tetapi kenapa baru sekarang? Kenapa setelah orang ramai-ramai mengungkapkan protesnya kepadamu, menungkap semua kejahatanmu, kamu baru berniat untuk berubah? Dari 2009 kamu ke mana saja? Yah….bersyukurlah masih diberi kesempatan ya, Pep. Tapi kamu perlu tahu Pep, yang seharusnya sudah kamu tahu sejak lama, kehilangan kepercayaan itu luka yang paling sulit disembuhkan. Kamu salah langkah satu set, dan kamu kalah. Sebenarnya kamu bisa sukses dengan mental bajamu itu. Sayangnya, sudah tidak ada lagi kepercayaan untukmu. Sayang sekali.

Teruslah kembalikan kepercayaan publik kepadamu dengan mempublish karya-karya pesanan orang yang masih percaya kepadamu. Tapi untuk saya? Kamu tahu sendiri jawabannya.

Dan untuk Dedo, yang bernama asli Shenza, saya salut dengan cintamu pada Pepi. Tapi Pepi harus belajar mengatasi kesalahannya sendiri. Dengan kamu mengambil alih penanganan masalah ini, Pepi tidak akan belajar. Dia akan terus mengandalkan kamu Shen. Lihat saja postingan-postingan terakhirnya, dia begitu berserah padamu sebagai penyelesai masalah. Yah, terserah kamu sajalah, aku hanya berpendapat.

Saya sudah menghubungi Shenza lewat email, dan Shenza pun sudah membalas email saya. Ya, yang melakukan Shenza, bukan Pepi. Oh, betapa tidak adilnya hidup ini. Shenza menyatakan akan mengembalikan uang saya separuh seperti yang dijanjikan Pepi. Buku-buku akan dikirim kemudian karna dia perlu menyelesaikan satu per satu. Baiklah, kita tunggu saja tindak lanjutnya. OK Shen, semoga urusanmu cepat selesai. Urusan Pepi, saya gak mau tahu, harusnya sih dia dipenjara.

Selamat hari Sabtu teman semua. Semoga kalian tidak pernah tertipu seperti saya. Dunia maya memang tak kasat mata. Perlu hati-hati dalam bergaul & tidak mudah percaya. Sepertinya saya jadi paranoid dengan blog-blog yang tidak jelas pemiliknya, tidak pernah menampilkan foto dirinya, dan sebagainya. Ah, sudahlah. Selamat berakhir pekan.

Salam,
Titik

78 thoughts on “(Masih) tentang Pepi & lika-liku pengiriman buku.

  1. ninarahmaizar says:

    hhhmmm… mau komentar rada panjang sih sebenarnya, tapi yo wiiiiisss, kita liat sesuai postnya tgl 28 kan yah mau diberesin semua
    btw gw jadi nyari post lo yang sajak perpisahan ti… sesuai isi hatiku skrng sepertinya :’)

  2. uWie says:

    saya baru ngeuh lho mbak,,ceritanya begitu toh ttg pepi itu..bbrpa saya baca di blog temen2. semoga jadi pelajaran buat kita semua ya..apalagi saya yg masih awam di dunia blogger.. tp jgn smpe hati kita smua jd terkotori oleh masalah ini. semangat ngeblog selalu!! salam 😉

      • uWie says:

        wahh tenang mba..yakin lah mba titik org baik .kalo aku uwie hehhee,,potoku ada di twitter. aku baru nih di dunia blogger dan blm pajang2 poto soalnya kmren2 banyak curhat ttg pribadi wkwkwkw..seneng kenalan sama mba titik dan temen2 lainnya ..;)

    • celoteh .:tt:. says:

      yho mb.. dah kadung diketik, eman kalo gak diupload.. Haha…. Aku juga meh move on, capek 😀

      #etapi barusan kepo liat fb’nya papanya Gading, & dia ngeshare link ttg psikopat donk… haha…

  3. Esti Sulistyawan says:

    Ya ampun..kasusmu yg ini to Tik
    Haduh2..aq td jg bc postingannya yg minta maaf bla bla
    Tapi kok gak berasa gak ada ketulusan di sana ya
    Semoga segera terselesaikan

    Percayalah padaku Tik
    Fotoku ayu to hahaha

    • celoteh .:tt:. says:

      Ya mb… Semoga dianya benar2 INSAF dan TOBAT. Aamiin…

      Kerugianku bisa diganti berlipat lah nanti..

      Nek dirimu rasah nggo foto we aku wis percoyo. Parani ae nang omahmu. Wkwkwkwk….

  4. monda says:

    Tik.., headernya bagus banget…
    kaget juga kamu sampai segitu banyak hilangnya …, ya wes .. nggak usah dipikirin lagi deh…, dia udah dapat hukuman ngetop krn kelakuannya….

  5. chiemayindah says:

    Baca judulnya, saya malah langsung bayangin Pepi yang satu acara sama Tukul di salah satu TV Swasta. -_-

    Tulisan mbak ini jadi pelajaran untuk saya dan mungkin pembaca lainnya, bagaimanapun dunia maya itu dunia abu-abu, belum tentu semua orang baik, walau belum tentu semua orang jahat.

    Sabar ya mbak… Percaya saja balasan untuk perbuatan buruk itu ada. Semoga yang hilang diberi ganti yang lebih baik lagi 🙂

      • chiemayindah says:

        Aamiin…. kalo kata anak sekarang.. cemungudh 😀

        Lumayan shocking soda sih lihat postingan di halaman depan, tapi jadi dapat pembelajaran yang berharga. Terima kasih…

        Terima kasih juga mbak udah nge-like satu postingan saya. 🙂

  6. Zizy Damanik says:

    Saya baca tentang dia ini di group ibu-ibu. Jadi terkenal dia di dunia perbloggeran ya, dan sepertinya dia menikmatinya….

    Orang ini bisa dilaporkan ke polisi sebenarnya, dia bisa dikenakan cyber cryme ya…..

    • celoteh .:tt:. says:

      hehe….begitu juga yang saya rasa mb..

      saya rasa juga begitu. saya blm dpt info lagi apakah dia dilaporka ke polisi atau tidak. Menurut saya sih ini kriminal krn sdh merugikan byk orang.

      • niee says:

        Kalau emang dilaporkan aku setuju banget. kalau gak ada hukuman apapun rasanya orang si.ting macam dia gak akan pernah tobat deh.. bener bener ada gangguan jiwa sepertinya.. *kesel juga*

        • mrscat says:

          sudah dilaporkan, hanya saja polisi dilaporin malah kayak anggep kita main2, bukti kurang banyak (yg bisa diserahkan ke polisi) dan nilai uang yang dilaporkan oleh bbrp yang lapor dianggap sedikit

  7. Wong Cilik says:

    beli bukunya banyak juga … semoga Dedo atau Shenza atau siapapun namanya itu menepati apa yg diemailnya ya … kalau nggak balik ya belajar ikhlas, semoga dapat ganti yang berlimpah …

  8. Ngai says:

    mb T sabar ya.. nanti juga ilang sakit hatinya.

    itulah mengapa aquwh gak boleh maen jauh sama eMak.. maennya paling sekitaran kampung sini (hanya bolak balik rumah mb T, bunda MS, mbahKung dan sekitarnya ajah).. eMak kuatir aquwh ketemu orang kayak tante Pepi itu. 😛

    • celoteh .:tt:. says:

      Hahaha….iya Ngai, mb T sabar kok.. Tadi udah makan buat nurunin tensi 😀

      Yah, mb T si cuma berusaha positif aja sama teman2 baru, welcome gitu. Tapi salah mb T juga sih tll welcome sampai kurang hati2… 🙂

  9. JNYnita says:

    walau dunia blog sudah terusik..
    dunia jomblo harus tetep asik..
    semangat!!!!
    hahaha…
    tdnya aku gak majang foto lho, trus pd protes masa cm liat jari, jempol, dan kaos kaki, akhirnya aku mejeng juga deh.. trus pada naksir, eeeh (yang terakhir hoax, sayangnya -_____-)

  10. 'Ne says:

    Ini udah postingan kesekian tentang pepi yg saya baca mbak.. pokoknya nggak nyangka banget deh. Sama kayak mbak tt saya juga ngerasa nyman berteman dengan orang2 di blog. Dan merasa dekat karena cerita keseharian. Meski pernah dibilangin sama partner namanya dunia maya tetap harus waspada sedekat apapun. Ya kecuali kalau udah pernah ketemu ya..
    Mudah2an sih dia sadar beneran ya mbak dan semuanya bisa diselesaikan..

  11. dongeng denu says:

    aku dr kmrn baca postingan tentang si pepi ini. ternyata banyakkk ya yg kena tipu…
    kyknya sih, wlpn dia ud posting minta maaf & menyesal, tetap aja sbagian besar orang gakan ada yg percaya lg, hihi..

  12. ~Ra says:

    Pengalaman itu pelajaran yang paling berharga.
    🙂

    Ternyata kamu juga korban to.. 😀 Besok lagi kalau mau buku, kita cari aja di belakang taman pintar.. Bar iku mangan pecel nang ngarep mberingharjo.

    Romantis to.. 😆

  13. ndutyke says:

    Aku baru baca postingan ini!!
    Korbannya dia lbh banyak dr perkiraan dan perhitunganku yah 😦

    Moga2 uang yg lain juga balik ya. Soalnya duitku akhirnya dibayar ama dia bbrp jam setelah postingan Terima Kasih itu.

    • celoteh .:tt:. says:

      Ini gak semua nulis lho mb.. Menurutku sih banyak yang gak nulis gini.

      Hmm…dan dia punya bahan mengembalikan kepercayaan publik dgn posting: duit Memtyke udah gw balikin lho… *duh, kok aku jd negatif gini 😦

      Yah, mudah2an urusan segera selesai. Pepinya tobat n kalo perlu pengobatan atau bantuan psikiater biar segera mendapat. Amin.

      • ndutyke says:

        *nyengir* semalam aku SMS si Gading dan bilang “kalo akan memantau perkembangan situasi hari ini…. Apakah sesuai yg dijanjikan? Duit teman2 bener jadi di-refund sesuai janji?”

              • ndutyke says:

                ke Dani dan Yeye sih gak kasih alasan. Ke temenku yg lain, dia bilang udah kena limit transfer. DUDE….. PLEASE… -__________- Limit transfer kan skitar 15-20 jutaan toh?

                • celoteh .:tt:. says:

                  Muahahahahaha…..ngakak koprol…
                  Bentar, pinjam emoticonnya Bebe dulu….

                  :lol::lol::lol::lol::lol::lol::lol:

                  :lmao::lmao::lmao::lmao::lmao::lmao::lmao::lmao::lmao:

                  :taser::taser::taser::taser::taser::taser::taser::taser:

                  ALASAN GAK MUTU SEPERTI BIASA!!!
                  Kalaupun utangnya dia lebih dari 20 juta, masa iya dia gak ngelunasi dulu punya teman-teman yang protes di dumay ini.
                  Gak mikir kalau bakal lebih banyak lagi protes ditulis di sini? Aduh mbak…….!!!!!
                  Makanya kan mb Tyk, dia ngelunasi punya mb Tyk kemarin cuma buat ‘satu’ bukti supaya kelihatan dia bertanggung jawab and udah ditulis di blog.
                  The rest…ya begini deh….

                • ndutyke says:

                  siap2 aja ya dibahas terus di blog. dih, emangnya pembaca blognya dia gak ngecek ke tempatku, apa? tiap hari bakalan aku kasih update beritanya terus lho ini. kalo sampai Sabtu ini dia gak lunasin, aku pajang fotonya dia di blog.

  14. niee says:

    Kalau aku kenal kan mbak tt.. niee pns di pontianak. kalau mau cari tanya aja BKD pontianak pasti ketemu deh 😛

    ini bener bener merusak dunia blogspare.. Hati hati kalau ada dia muncul lagi di blog lain. dan pasti jualan lagi. jangan percaya deh.. hmm..

    Tapi kalau mbak tt pesen di online.shop aku terjamin sampe loh barangnya *eh *malah promosi*

  15. emaknyashira says:

    Yassalaamm banyak ya ternyata korbannya, gw baru baca postingan mu tik *langsung sok ikrib* baru tau kamu juga korban. Gila capeknya jadi orang tuanya si dedo itu, ketiban masalah anak orang yang bawa-bawa anak mereka *lap kringet*, dan setuju harusnya dedo ngebiarin pepi ngatasin ini semua satu persatu, biar dia tau cara menghadapi dunia nyata dengan segala permasalahannya.
    Kalo kamu baca ya pep, gak bisa loh kamu selamanya berlindung diketek dedo, bahkan jodoh pun ada batasannya.
    Oia tik, kalo mau liat foto gw ada banyak yaa di blog *GR tingkat dewa*

  16. langit11 says:

    baru tahu saya mba _ketahuan sering hiatus_, tnyt bnyk korbannya ya? semoga ga nambah lg korbannya ya..
    semoga mba dpt rezeki yg lebih bnyk drpd yg diambil pepi 😦

  17. mrscat says:

    halo titik, aku dah sering liat fotomu malang melintang di dunia perblogger an tapi baru skali ini komen disini. memang kepercayaan itu mahal harganya ya, aku aja sampe dalam taraf denial, sempat bilang ke diri sendiri gak mungkin pepi gak se”jahat” itu, tapi ternyata dunia memang gak seindah harapan kita hehehehe.
    smoga jangan sampe ada lagi blogger yang ngerusak citra blogger2 lain. btw, aku juga gak pasang foto tapi cuma karena gak pede ajah hahaha. salam!

  18. Elsa says:

    wah wah… termasuk korban juga
    ternyata banyak banget ya yang menjadi korbannya
    kaget bukan kepalang

    semoga teman-teman blogger tetep terus meng update cerita pepi itu
    termasuk laporan ke polisinya gimana tuh?

Any comments?