Sajak perpisahan..

 

Inilah yang selalu kubilang
bahwa hidup adalah perubahan
Tak tau bagaimana laju perputarannya
tapi roda selalu berputar kawan

Dalam setiap perjalanan
kita merantai kisah
suka, duka, tangis, tawa
marah, gembira..
Semuanya berpadu dalam balutan
Persahabatan

Ada kalanya kita berselisih
tapi lebih banyak berbagi kasih
Ada kalanya kita egois
tapi lebih banyak saling mengerti
Ada kalanya kita tak sejalan
tapi lebih banyak kita bergandengan tangan

Jarum jam adalah saksi
berapa waktu telah terlalui
Bulan dan langit malam adalah kawan
saat dera kesibukan menjelang pemeriksaan
Jamu datang bulan dan bebaqaran
semua menjadi kesaksian
betapa berartinya seorang kawan

Tapi hidup adalah perubahan kawan
Sekali lagi kubilang
Seperti aliran air hujan dalam sajak yang kau sukai
Kemana pun alirannya mereka berguna
Begitupun kita
Bagaimana pun perputarannya
menuju pada arah yang sama
: Kebaikan

Hari-hari tak akan sama lagi
nikmati saja perubahannya
kelak kau akan merasa
semuanya menjadi terbiasa
meski tanpa aku lagi…

[19 Februari 2009, 22.40, kamar kost]

in this note: Mr. Tom2
gara2 smsmu, pipiku jadi kebanjiran
huh!! Menyebalkan! 😦

24 thoughts on “Sajak perpisahan..

  1. gerhanacoklat says:

    perpisahan itu awal dari pertemuan lagi aku selalu menanamkan itu terus menerus di kepalaku
    salam kenal yustha 🙂

    #tt
    suka sama komen ini… 🙂
    salam kenal mb julie.. sy peserta berbagi cinta kemarin…

  2. anna says:

    ada pertemuan ada perpisahan
    sepertinya kata-kata di atas klise, tapi emang begitulah.. selalu ada akhir untuk sebuah awal… 🙂

    #tt
    dan saat kite berani bilang: “selamat tinggal/sampai bertemu lagi” maka Tuhan akan kasih kita kemampuan juga untuk bilang: “hallo/selamat datang” (gitu kn mb Lee?)

  3. Oyen says:

    ya, jika kita bertemu sejak awal ya harus siap berpisah, karena tidak ada yg abadi…hu..hu, walaupun perpisahan memang selalu menyedihkan, tapi ya gimana lagi…

    semoga memang itu yang terbaik…CAYO !!!

    #tt
    jangan bertemu kalau tidak siap berpisah…
    huhuhuhu…..sediiiih mb… 😦

  4. adelays says:

    Hidup selalu ada perubahan…
    tidak ada yang tak berubah kecuali perubahan itu sendiri..

    Salam Kenal..
    Adelays.

    #tt
    Aey…betul banget…tak ada yang abadi selain perubahan…
    Salam kenal juga Adelays… 😉

  5. depz says:

    jadi ingat kalimat jadul
    jangan sesali perpisahan tetapi sesalilah pertemuan
    *hayahhhh*

    #tt
    jadi inget kata2 temenku:
    saat yang indah adalah saat kita bertemu
    saat yang lebih indah adalah saat kita berpisah
    dan saat yang paling indah adalah saat kita bertemu kembali
    🙂

  6. nurul arshad says:

    nice..penulis..mohon nak copy sajak ni.sy akn nyatakan sumbernya dari mana
    ===
    silakan… trimakasih sdh berkunjung.. 🙂

  7. ct fazira says:

    Air mata saya mengalir dengan deras nya setelah saya membaca sajak ini……kini air mata saya beratnya sebanyak 3 tan………
    boleh buta saya jadinya

  8. elham mbrk says:

    Puisinya bagus…. Tapi,,,,,,
    Kenapa hari ini begitu sesak.
    Hingga begitu keruh tinta ini kubuat sajak.
    Bait-bait hanya untaian sesal.
    Tentang darimana aku berasal.
    Kutitipkan saja cemas ini padamu wahai selembar kertas.
    Karna aku sudah tak mampu memahat batu yg keras.
    Munkin air mata ini tak kan lg meleleh.
    Asalkan masa lalu tak lagi ku toleh.
    Meski jalananku berkabut gelap.
    Tapi langit masih setia menjadi atap.
    Hari ini memang begitu sunyi.
    Hingga tak sanggup ku dendang nyanyi..
    Hari ini cahaya memang redup.
    Tapi syukru Lillah aku masih hidup.
    Hehe..hehe..

Leave a reply to zala Cancel reply