This too shall pass

Semua ini akan berlalu.

Saya lupa di mana saya membaca atau mendengar tentang judul di atas. Saya hanya ingat sedikit ceritanya dan makna yang dibawanya. Kira-kira begini ceritanya (maaf kalau ada yang meleset). Tersebutlah seorang raja yang meminta rakyatnya memberikan rahasia supaya ketika bahagia, ia bisa mengingat sedih; dan ketika sedih ia bisa mengingat saat bahagia. Lalu ada seorang bijak yang memberikannya cincin dengan tulisan “this too shall pass”. Semua akan berlalu.

Ya. Semua yang kita alami tak ada yang kekal, semua akan berlalu. Bahagia yang kita alami tak akan selamanya, ia pun akan berlalu. Maka bahagialah sewajarnya. Ingatlah bahwa ia pun akan berlalu. Ketika kita sedih, bersabarlah, sebab ini pun akan berlalu. Tak akan selamanya kita bersedih. Ingatlah bahwa ini pun akan berlalu. Maka bersedihlah sewajarnya. Ketika kita dalam masalah, bersabarlah. Masalah itu pun akan berlalu. Bersikaplah sewajarnya, sebab ini pun akan berlalu. Ketika kita marah, bersabarlah. Tak perlu melakukan hal yang tidak perlu. Sebab kemarahan kita pun akan berlalu. Bersikaplah sewajarnya. Sebab ini pun akan berlalu.  Ketika hidup terasa begitu berat, cobaan datang mendera seakan kita tidak kuat, tenanglah. Semua akan berlalu. Bersikaplah sewajarnya menyelesaikan segala permalahan yang ada.

This too shall pass. Mengingatnya membuat gempita bahagia sedikit diturunkan, derai air mata dan isakan sedikit mereda, bara amarah sedikit surut, beban berat yang ditanggung terasa lebih ringan. Semua akan berlalu. Ingatlah bahwa semua akan berlalu. Maka bersikaplah sewajarnya. Ya, bersikaplah sewajarnya. Bahagia sewajarnya, sedih sewajarnya, marah sewajarnya, senang sewajarnya, benci sewajarnya, mencintai sewajarnya, memusuhi -jika bisa tidak perlu, tetapi jika terpaksa memusilah- sewajarnya. Ingatlah bahwa semua ini akan berlalu. Hiduplah sewajarnya.

Self reminder. Permenungan untuk diri sendiri.

Selamat sore, dari Jogja yang baru saja gempa 5,2 SR 🙂

29.10.2015