Bandung 2: Tangkuban Perahu

Kalau menyebut nama Bandung, apa saja yang terlintas di pikiran kita? Ada yang terlintasi sebuah gunung dengan legendanya yaitu Gunung Tangkuban Perahu? Pasti ada ya. Dan bulan lalu, sebelum trip nekad ke Temanggung itu, saya berkesempatan ke Bandung dan berkunjung ke Tangkuban Perahu. Puji Tuhan banget… Lalu kenapa judulnya Bandung 2? Karena ini adalah kali kedua saya ke Bandung. Yang pertama setahun yang lalu untuk acara yang sama, sempat menyusuri kota Bandung bareng Teh Nchie dan kopdar dengan blogger Bandung yang kompak banget itu. Yang belum baca sila mampir ke sini. Sayangnya untuk kali kedua ini, saya tidak berkesempatan kopdar dengan blogger Bandung. Jadwal padat (gayanya).

Saya berada di Bandung selama 3 hari dari Kamis s.d. Sabtu. Hari pertama kegiatan selesai sampai sore. Malamnya sudah ada acara dinner dengan tim dari sekolah yang menjadi salah satu tempat kegiatan. Hari kedua, acara berakhir siang sebelum sholat Jumat. Setelah jam ishoma, kami diajak oleh pihak sekolah untuk jalan-jalan. Tadinya mau ke Pasar Baru, tetapi setelah pembicaraan waktu makan siang, akhirnya tujuan berpindah ke Gunung Tangkuban Perahu. O iya, kenapa saya sebut “kami”? Karena saya di Bandung dalam rangka ‘menemani’ Sensei-Sensei saya dari Jepang yang jadi pembicara seminar dan workshop selama 3 hari itu. Beruntung ya saya? :). Jadi setelah ishoma itu, dengan bus sekolah yang kutunggu kutunggu  kami menuju Tangkuban Perahu, lewat Lembang, lewat sekolah yang kemarin dikunjungi salah dua Sensei, dan ketika melihat plang arah ke Parongpong, segera teringat pada Ibu Dey 🙂 . Pemandangan indah di kanan/kiri, hingga sampailah kami di tempat pemberhentian bus. Dari pemberhentian bus, kami naik angkot khusus untuk mendaki gunung. Bayarnya 5000/orang pp (kalau tidak salah ingat). Dan sampailah kami ke puncak Gunung Tangkuban Perahu. Wah, senangnya. Ini sebagian foto yang saya ambil di sana. Berkah Tuhan waktu itu cuaca cerah dan langitnya biruuuuu banget.

landscape di sebelah kanan

landscape di sebelah kanan

kawah Gn. Tangkuban Perahu

kawah Gn. Tangkuban Perahu

kuda-kuda sedang 'parkir' menunggu penunggang..

kuda-kuda sedang ‘parkir’ menunggu penunggang..

para Sensei sedang menikmati kawah Gn. Tangkuban Perahu

para Sensei sedang menikmati kawah Gn. Tangkuban Perahu

jatuh cinta dengan langit, apa saja jadi indah di fotonya... :)

jatuh cinta dengan langit, apa saja jadi indah di fotonya… 🙂

cantik ya...perpaduan tebing kapur dan langit birunya... Sukaaa banget...

cantik ya…perpaduan tebing kapur dan langit birunya… Sukaaa banget…

bukti otentik saya pernah ke Tangkuban Perahu :D

bukti otentik saya pernah ke Tangkuban Perahu 😀

dagangan di pinggir jalan

dagangan di pinggir jalan

Cantik ya.. Saya suka pemandangannya, penataannya, aktivitas di atas. Pengunjung bisa berkeliling Tangkuban Perahu dengan kuda. Sebenarnya ada 10 kawah di Gn. Tangkuban Perahu, tetapi baru satu kawah yang kami kunjungi dan berfoto-foto, sudah ada pengumuman untuk segera turun. Kami kesorean memang. Pas turun sudah pukul 17, meski langit masih cerah.

Bicara Tangkuban Perahu pasti tak lepas dari legenda yang menyertainya. Dayang Sumbi, Sangkuriang, dan si Tumang. Btw, ada yang ingat legenda terbentuknya gunung Tangkuban Perahu? Yang ingat tunjuk jariii…. ^_^

Ternyata legenda Sangkuriang tidak hanya tentang terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu lho, tetapi juga Bukit Tanggul, Gunung Burangrang, dan danau Bandung. Lengkapnya sila baca di wikipedia :).

OK, ini adalah salah satu tulisan dari perjalan(-jalan)an saya. Besok dilanjutin perjalanan berikutnya ya. Setelah Bandung ini sebenarnya Temanggung itu, tapi malah udah ditulis duluan, ngejar kontes nekad itu soalnya :P. Hi Bandung, dua kali saya mengunjungimu, dua kali saya terpesona padamu…

…dan saat tulisan ini terbit, saya mungkin sedang berada di atas awan.
Hallo Bandung, saya datang lagi, untuk yang ketiga kali…  :*

32 thoughts on “Bandung 2: Tangkuban Perahu

  1. ranselhitam says:

    Bandung, baru mlipir kesana sekali, dan itupun cuma numpang sarapan, pipis, sama nongkrong bentar hihihi. Tapi sudah jatuh cinta sih, pengen menjejak di sana lagi. Selamat mBandung lagi, Mbak Tik 🙂

  2. Rusa says:

    Rusa sih ke Bandung baru sekali. Itu pun belum muter-muter tempat wisata di sana. Kalau ke Bandung lagi semoga bisa mampir ke Tangkuban Perahu. Bagus banget ini kak 😦

  3. emaknyashira says:

    Langitnya cerah banget ya tik, baguuussss.
    Gw terakhir ke tangkuban perahu itu tahun lalu dan terpaksa beli oleh-oleh angklung karena shira tersepona permainan musik angklung di toko souvenir.
    Mampir ke jakarta dong tik, biar bisa kopdaran sejadebotabek..

  4. nopan says:

    beruntung banget mbak. saya 2x kesana. yg pertama pas hujan n untungnya masih dibuka. n ke-2 gak bs masuk karena asap belerang, hanya foto2 di gerbang aja 😦

Leave a reply to celoteh .:tt:. Cancel reply