See you Japan, hello home… :)

Hai…nglanjutin cerita lagi yaa… Hihihi, gak selesai2 ni ceritanya 😛 , cerita kepulangan yang diiringi fajar pagi itu, hingga tiba di bandara dengan bagasi yang pastinya overweight :mrgreen: . Seperti saya bilang kemarin, kami bertiga membawa 2 koper besar, 1 tas besar, 2 koper kecil, 3 box boneka hinaninggyo, 1 ransel, 1 tas kamera, 1 tas selempang, 2 tas tangan. Waktu di counter check in, saya hanya memasukkan koper besar, tas besar, dan box boneka. Tapi ternyata petugas meminta memasukkan 2 koper kecil juga ke bagasi karna barang yang dibawa di kabin sudah terlalu banyak. Hmm…baiklah.. Menurut tiket kami masing-masing, saya hanya dapat jatah 20kg, Bapak dan Kakak masing-masing 30kg, jadi total kami bertiga 80kg.  Tapi Garuda memberi kebijakan untuk penerbangan internasional kelas ekonomi mendapat bagasi 30kg. Jadi kami bertiga dapat jatah 90kg. Nah, setelah ditimbang, ternyata total bagasi kami 120kg. Ya sudah bisa diduga bakal kelebihan sih, apalagi dua koper kecil yang tadinya mau dibawa di kabin ternyata diminta dimasukkan bagasi, ya sudah lah… Saya diminta membayar 2.500 yen/kg overweight kalau gak salah. Tapi saya minta keringanan dulu. Berdasar saran dari kawan yang sudah bolak-balik sekolah di LN (cepet lulus ya bro 😛 ), saya musti bilang ke petugas kalau saya pelajar yang sudah menyelesaikan study, kepulangan saya ini istilahnya back for goodpulang untuk menetap di tempat tujuan tidak kembali lagi dalam waktu dekat. Saya pun menjelaskan pada petugas seperti saran kawan saya tsb. Tapi mbaknya tetap meminta saya membayar karna saya sudah didiskon 10 kg lho dari jatah 20kg menjadi 30kg. Mmm…karna saya masih ngeyel, akhirnya ada petugas lain, kali ini seorang pria, sepertinya memiliki jabatan yang lumayan, mendatangi counter kami dan bertanya masalah kami. Mbaknya menjelaskan duduk perkara kepada pria tersebut dalam bahasa Jepang. Masnya mendatangi saya dan menawarkan discount untuk membayar kelebihan bagasi saya. Saya lalu mengulangi lagi penjelasan saya ke mbak petugas tadi kepada mas pria ini. Dengan jurus onegaishimasu tolong dibantu, mas tadi paham kalau saya pelajar. Dia bertanya: berarti anggota PPI (Persatuan Pelajar Indonesia)?  Dengan tegas menjawab: Iya, ini beli tiket pesawatnya pun lewat Garuda PPI Kansai lho…bla..bla..bla..sebutin deh nama-nama pejabat di PPI Kansai *modus*. Mas pria pun tersenyum ramah seakan bertemu kawan satu group dan menginstruksikan mbak petugas untuk memasukkan semua bagasi saya berapapun kelebihan beratnya. Hah…puji Tuhan… Terima kasih mas pria yang tidak saya tahu namanya. Setelah urusan check in beres, mas pria tadi masih mengajak saya ngobrol, menanyakan tempat kuliah saya, dan mengucapkan selamat juga atas kelulusan saya. Sebelum saya berlalu, sempat menyalami saya, bapak, dan mbak sambil mengucapkan selamat jalan.

Sambil menunggu saat boarding, kami sarapan dulu. Berhubung sudah sampai Jepang dan belum makan udon, baiklah mari kita makan udon. (Nyari-nyari foto2 saat2 ini kok gak nemu ya? Ee..di manakah?).

OK, akhirnya waktu boarding tiba. Yuk masuk….

Saya dan Bapak-kakak ternyata terpisah lumayan jauh duduknya. Tapi tak apalah, berdoa semoga perjalanan lancar.

Kami transit di Ngurah Rai Denpasar kemudian berpisah di sini. Bapak-kakak melanjutkan penerbangan ke Jogja, sedangkan saya ke Jakarta. Kok ke Jakarta sih? Lah dapatnya tiket ke sana, nawar ke Jogja gak boleh. Ya sudah lah. Oche, dari Ngurah Rai, pesawat saya berangkat satu jam lebih awal dari pesawat kakak dan Bapak. Setelah berpamitan, saya pun menaiki bus menuju pesawat. Pesawat terbang dan beberapa saat kemudian sampai pula di Soeta. Saya sempat bertemu temannya teman untuk menyampaikan titipan, lalu menunggu kakak saya yang katanya mau datang menjemput lalu mengantar saya ke hotel. Sebenernya bisa saja saya tidur di rumah kakak di Bekasi sana, tapi kasihan besok pagi-pagi harus ngantar lagi ke bandara. Jadi sudahlah saya nginap di hotel murah dekat bandara saja. Tring..tring..sudah hampir putus asa karna kakak tak kunjung datang, saya pun menelepon hotel untuk menjemput. Eee…belum selesai telepon, kakak dan keluarga muncul. Bukannya disambut pelukan rindu setelah sekian lama gak ketemu, saya malah ngomel: iiiih….lama banget, disms gak balas, ditelpon gak bisa!! Hahaha…payah nih adik bungsu 😛 Menyadari respon yang gak OK, buru-buru saya cium tangan mereka dan ponakan2 cium tangan saya. Hihihi…. Kami pun menuju hotel.

Besok harinya, saya terbang ke Jogja. Kali ini pakai si singa. Sampai Jogja, sengaja gak minta jemput karna yang jemput pasti masih capek habis jemput Bapak-kakak semalam. Berasa cuma dari situ aja, iya kan, cuma dari Jakarta, cuma bawa satu koper besar dan tas ransel, saya sudah ‘dijemput’ banyak sopir taksi. Haha… Akhirnya saya pilih yang paling gigih & tentu saja yang murah :mrgreen:. Jadi, saya pulang ke Purworejo naik taksi avanza, sendirian. Ndak sampai 2 jam, sudah sampailah saya di kampung halaman. Haaa…..welcome home, Titik ^_^.  Tapi e tapi….ini rumah kok sepi?! Rumah Bapak malah kuncian, dan di rumah kakak cuma ada dik Ganesh dan yang momong. Wkwkwk…. Ternyata, Bapak baru ke sawah coba!! Hadeh…baru juga semalam tiba dari Jepang, paginya sudah ke sawah. Ndak capek po ya Bapak tu.. Nengoki aja sih, tapi mbok ya istirahat dulu to Pak… Habis ngglethak sebentar di rumah kk5, terdengar motor datang..haa…kk5 dan Krishna datang.. Krishna salting ketemu mb Tanti. Hihihi….. Ndak berapa lama Bapak pun pulang…. Ah….kembali di rumah lagi dan kali ini untuk waktu yang lamaaaa… Puji Tuhan..

Terima kasih Tuhan untuk segala hal yang telah Engkau limpahkan buat kami. Terima kasih untuk kesempatan mencari ilmu di Jepang. Terima kasih juga untuk kesehatan bagi Bapak selama saya berada di Jepang, pun selama lima hari Bapak berada di Jepang. Semua karna anugerahMu, Tuhan.. Hamba senantiasa mohon tuntunan dan pimpinanmu untuk kehidupan hamba selanjutnya di tanah air. Semoga senantiasa Engkau berkati dan menjadi saluran berkatMu bagi sesama. Amin..

Here i am…

home

Bapak & kk5 sedang melihat2 foto perjalanan Bapak ke Jepang

22 thoughts on “See you Japan, hello home… :)

  1. prih says:

    Tak pernah terlambat pertolonganNya sy rasakan dalam postingan ini. Ikut mendukung pengucapan syukur Jeng Tt.
    Bapak. ….meski baru kondur dari Jepang langsung rindu aroma sawah, salut.
    Salam

  2. ndutyke says:

    mbaaaak 😆 mampir kemari hasil dari googling ttg brp maksimal berat koper untuk penerbangan internasional Garuda. Insyaalloh ruteku nanti (kalo jadi pindah) Surabaya- Denpasar (transit 4-5 jam), lalu Denpasar- Sydney.

    Thanks for sharing ya. Semoga perjalananku nanti selancar perjalananmu

Leave a reply to LJ Cancel reply